Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bervariasi pada perdagangan saham hari ini. Meski kemudian IHSG ditutup menguat.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis (26/7/2018), IHSG naik 12,24 poin atau 021 persen ke posisi 5.946,13. Indeks saham LQ45 menguat 0,26 persen ke posisi 938,89. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Sebanyak 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG naik. Sementara 191 saham melemah dan 116 saham diam di tempat.
Adapun IHSG bergerak di posisi tertinggi 5.967,5 dan terendah 5.928,74. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 406.034 kali dengan volume perdagangan 11,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8 triliun.
Investor asing beli saham Rp 106,15 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.453.
Baca Juga
Advertisement
Sebagian besar sektor saham menghijau dengan sektor saham pertambangan naik 1 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham perkebunan mendaki 0,97 persen dan sektor saham konsumsi menguat 0,89 persen.
Sementara yang melemah antara lain saham aneka industri yang melemah 2,23 persen dan saham konstruksi yanng melemah 1,39 persen.
Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham NUSA naik 58,62 persen ke posisi Rp 276 per saham, saham GOLD melonjak 19,71 persen ke posisi Rp 498 per saham, dan saham MTWI mendaki 17,43 persen ke posisi Rp 128 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham MLPT turun 16,67 persen ke posisi Rp 725 per saham, saham TRAm tergelincir 15,85 persen ke posisi Rp 308 per saham, dan saham DUTI susut 14,63 persen ke posisi Rp 3.500 per saham.
Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,90 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,46 persen, indeks saham Thailand mendaki 0,95 persen, dan indeks saham Singapura naik 1,06 persen. Indeks saham Singapura catatkan kenaikan terbesar.
Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,31 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,07 persen dan indeks saham Taiwan turun 0,27 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, penguatan IHSG tidak terlalu signifikan pada Rabu pekan ini dibandingkan hari sebelumnya.
Padahal nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat. Harga komoditas dunia juga menguat.
"Kemungkinan besar adalah para pelaku pasar masih cenderung memilih wait and see. Padahal sejauh ini, stabilitas fundamental ekonomi dalam negeri masih terjaga dengan efektif, dan terdapat beberapa emiten mengalami hasil positif pada kinerja laporan keuangan kuartal II 2018," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
Pembukaan Perdagangan
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini. Penguatan IHSG ikuti bursa saham global.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (26/7/2018), IHSG menguat 15,76 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.949,65. Pembukaan pukuk 09.00 waktu JATS, IHSG masih pertahankan penguatan dengan naik 23,65 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.957,57. Indeks saham LQ45 menanjak 0,61 persen. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.
Sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 30 saham melemah dan 86 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.965,09 dan terendah 5.949,65.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 11.739 kali dengan volume perdagangan saham 521,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 433,8 miliar. Investor asing beli saham Rp 9,79 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.438.
10 sektor saham kompak menguat dengan sektor saham tambang catatkan penguatan terbesar 1,07 persen. Disusul sektor saham industri dasar naik 0,81 persen dan sektor saam aneka industri menanjak 0,79 persen.
Pada perdagangan Kamis pagi, saham-saham yang menguat antara lain saham BAPA naik 30 persen ke posisi 182 per saham, saham BKSW melonjak 9,47 persen ke posisi 208 per saham, dan saham ASGR mendaki 8,47 persen ke posisi 1.600 per saham.
Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham BTEK melemah 4,58 persen ke posisi 125 per saham, saham BELL turun 4 persen ke posisi 240 per saham, dan saham JMAS tergelincir 3,66 persen ke posisi 920 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,20 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,21 persen.
Sedangkan indeks saham di bursa Asia yang menguat antara lain saham indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,56 persen, indeks saham Singapura dan Taiwan masing-masing naik 0,37 persen dan 0,07 persen.
Analis PT Arta Sekuritas prediksi IHSG menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal ini didiukung data pinjaman bank naik ke level 10,75 persen. Hal itu menunjukkan aktivitas perekonomian mulai kembali aktif. Investor juga masih antisipasi laporan keuangan kuartal II 2018 yang akan segera dirilis.
DBS Bank menyoroti BI perkirakan defisit transaksi berjalan sebesar USD 25 miliar pada 2018. Angka itu kurang tiga persen dari produk domestik bruto (PDB). Defisit transaksi berjalan jauh lebih tinggi dari 2017 sebesar USD 17,3 miliar.
Advertisement