Demokrat akan Ajak PKS, PBB, dan Partai Berkarya Berkoalisi

Demokrat melihat PAN masih membutuhkan waktu untuk memutuskan bergabung dalam koalisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2018, 19:55 WIB
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kedatangan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hassan di kediamannya di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berharap Partai Amanat Nasional (PAN) dapat berkoalisi bersama Demokrat, Gerindra, dan mitra koalisi lainnya. Selain itu, Demokrat berharap, partai lain dapat bergabung.

Ferdinand menambahkan, dalam waktu dekat, Demokrat bakal bertemu dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Demokrat juga akan mengundang Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Berkarya untuk bersekutu memenangkan Pilpres 2019.

"Sekarang ini masih antara Demokrat dan Gerindra dan dalam waktu dekat kita inisiasi bertemu dengan PKS ya, sehingga kita harapkan ini rampung dan mengundang juga teman-teman lain partai baru, PBB, Berkarya dan lain kita undang bersama-sama memenangkan," tutur Ferdinand di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018).

Dia menambahkan, Demokrat melihat PAN masih membutuhkan waktu untuk memutuskan. Rabu malam 15 Juli 2018, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah melakukan pertemuan politik.

"Tadi malam Pak Zulhas juga sudah ketemu Pak SBY ya, tapi PAN ini sepertinya masih membutuhkan waktu untuk memutuskan sikapnya masih jauh. Nanti biar Pak Zulhas yang menjelaskan tapi kami berharap ini bersama sama," kata Ferdinand.

 

 

 

 


Bebaskan Prabowo Pilih Cawapres

Dia mengatakan, SBY membebaskan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menentukan pilihan pendampingnya di Pilpres 2019. Ferdinand juga tak mau membeberkan saat disinggung soal skenario memasang figur lain dalam koalisi Demokrat, Gerindra, PAN dan PKS.

"Saya tidak bisa bilang ada skenario abcd, karena kita mau memang mau menyerahkan pak Prabowo siapa yang dipilih wakilnya setelah kita pasti akan paparkan, semacam indikator kalau si ini seperti apa, si b seperti apa. Si c seperti apa, ya keuntungannya apa, negatifnya apa. Itu akan memilih yang terbaik dalam mempersiapkan pilpres 2019," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya