Liputan6SCTV, Wonosobo - Sebuah pasar tradisional yang berada di Dusun Bongkotan, Desa Bojasari, Kecamatan Kertek, Wonosobo, berbeda dengan pasar tradisional lainnya. Bila pasar lain sistem pembayarannya menggunakan uang, pasar yang dinamai Pasar Kumandang itu transaksinya menggunakan potongan bambu atau yang biasa disebut coin.
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Jumat (27/7/2018), bila pembeli akan berbelanja, diwajibkan untuk menukarkan uangnya dengan potongan bambu yang dihargai Rp 2 ribu per pptongnya.
Advertisement
Sejak dibuka 18 Mei 2018 lalu, pasar tersebut selalu ramai dikunjungi pembeli.
Pasar yang sengaja dibuat oleh kelompok masyarakat ini banyak menyajikan jajanan tempo dulu, seperti dawet, pecel, nasi tiwul, serta berbagai macam makanan tradisional lainnya. Tak hanya menyediakan makanan, Pasar Kumandang juga menyediakan dolanan (permainan) bocah tempo dulu serta menyediakan tempat belajar bahasa jawa dengan sejumlah pengajar gurunya.
Awalnya, pasar yang memiliki konsep tempo dulu ini diawali dari masyarakat sekitar yang menilai makanan dan dolanan tempo dulu kini makin tertinggal termakan zaman.
Pasar dengan luas 6 hektare ini mampu menampung sekitar 6.000 pengunjung. Baik pengunjung maupun penjual juga dilarang untuk mengunakan plastik saat berbelanja. Pengunjung diwajibkan menggunakan daun untuk menyimpan atau membawa barang belanjaan.
Pasar yang dikelola warga desa ini, selain untuk mamajukan pariwisata lokal, juga untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. (Galuh Garmabrata)