Liputan6.com, Jakarta Stade Ibn Batouta terpilih menjadi venu Piala Super Spanyol yang mempertemukan Sevilla dan Barcelona, 12 Agustus mendatang. Namun dalam 24 jam terakhir, bangunan megah yang terletak di Tangier, Maroko, tersebut gelap gulita tanpa aliran listrik sama sekali.
Perusahaan listrik, Amendis, terpaksa memutus aliran ke Ibn Batouta gara-gara pihak pengelola belum bayar tagihan. Sejauh ini, belum diketahui apakah insiden ini bakal mempengaruhi perhelatan Piala Super Spanyol yang akan berlangsung Agustus mendatang.
Baca Juga
Advertisement
"Masalah ini (pemutusan listrik) akan segera ditanggulangi, tidak ada yang ingin event ini gagal," bunyi pernyataan dari pihak Amendis kepada Efe seperti dilansir AS.com.
Stadion Ibn Batouta dibangun pada 2003 lalu dan mulai dibuka sejak 26 April 2011. Stadion dengan kapasitas 65 ribu penonton itu merupakan salah satu yang termegah di Maroko.
Ibn Batouta dikelola oleh Sonarges. Perusahaan ini juga mengelola beberap stadion megah lain di Maroko dari Casablanca, Agadir, hingga Marrakech. Sayang, belakangan Sonarges mengalami masalah finansial sehingga pembayaran sejumlah tagihan terpaksa mandek.
Bukan Kali Pertama
Ini merupakan Piala Super ketiga yang berlangsung di Ibn Batouta. Sebelumnya, stadion ini juga dipercaya menggelar Piala Champions Prancis antara Lyon dan Marseille pada tahun 2011 dan kompetisi yang mempertemukan PSG dan Monaco pada tahun 2017.
Laga persahabatan antara Barcelona dan Raja Casablanca, Juli 2012 lalu juga berlangsung di sana. Dalam duel ini, Barcelona menang 8-0 di mana Lionel Messi sukses mencetak hattrick.
Meski demikian, ini kali pertama Piala Super Spanyol digelar jauh dari Semenanjung Iberian. Federasi Sepak Bola Spanyol kini tengah memikirkan agar event itu tetap bisa terlaksana.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement