Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk, salah satu kontraktor proyek Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau disebut tol layang Jakarta-Cikampek menargetkan pengerjaan proyek itu bisa selesai pada Maret 2019.
Dengan begitu, jalan tol layang ini dapat dipakai para saat arus mudik Lebaran 2019. Project Manager Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Fatkhur Rozaq mengatakan, Waskita Karya menargetkan kemajuan pengerjaan pada akhir tahun ini bisa mencapai 80 persen.
"Rencana kita progres bisa sekitar 80 persen akhir tahun. Kalau dari rencana, Desember nanti box girder bisa 100 persen terangkat untuk seluruhnya bisa selesai Maret (2019)," kata dia di km 21 Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jumat (27/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Namun begitu, ia menekankan, rencana tersebut bisa tercapai bila pihaknya dapat melakukan tahap konstruksi tanpa diberikan batasan semisal pengurangan hari kerja.
"Kalau dari rencana kita memang ditargetkan selesai Maret (2019). Itu di luar pengurangan hari kerja karena libur panjang, karena batasan-batasan yang diberlakukan di jalan tol ini (Tol Jakarta-Cikampek)," ujar dia.
"Soalnya nanti tergantung lalu lintas juga. Rencana untuk Asian Games 2018 ada penutupan lajur tol ini. Kita enggak biaa memastikan hal-hal yang di luar kontrol kita," Fatkhur menambahkan.
Sebagai informasi, saat ini perkembangan pengerjaan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang dikerjakan Waskita sudah mencapai 20 persen. Adapun porsi pengerjaan Waskita adalah 51 persen dari Cikunir sampai Cikarang Utama.
Fatkhur melanjutkan, bila seluruh proses berjalan sesuai dengan rencana maka ditargetkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated atau tol layang Jakarta-Cikampek ini bisa dilalui saat Lebaran tahun mendatang. Dengan catatan, dia menambahkan, pihak stakeholder atau pemangku kepentingan bisa memenuhi beberapa permintaan Waskita Karya.
"Dengan bisa selesai erection girder-nya di Desember itu kita bisa menargetkan jalur tolnya bisa dilewati mudik. Makanya ini akan sangat banyak ketergantungan dengan stakeholder luar untuk pengaturan traffic-nya, pemberlakuan jam kerjanya. Kita akan terus upayakan bisa ada titik temunya," tutur Fatkhur.
Konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek Selesai Maret 2019
Sebelumnya pengangkatan steel box girder yang dikoordinasikan PT Jasa marga Jalan layang Cikampek (JJC) pada proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek atau Tol Jakarta-Cikampek II Elevated terhitung akan berlangsung sampai Desember 2018.
JJC menargetkan, proyek yang dikerjakan di median jalan Tol Jakarta-Cikampek ini secara keseluruhan akan selesai Maret 2019.
Pemimpin Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated Iwan Dewantoro mengatakan, total box girder yang harus dipasang di proyek tersebut berjumlah sekitar 2.400. Saat ini, ia menambahkan, baru sekitar 380 box girder saja yang sudah terpasang.
"Dengan adanya 2020 (box girder) yang masih belum terpasang, kita targetkan Desember selesai. Untuk pengerjaannya, tidak mungkin hanya memakai 1 launcher gantry. Makanya dipakai 3 launcher gathry, dan semuanya bekerja paralel tiap hari," ujar dia di Km 18 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu 18 Juli 2018.
Tol Jakarta-Cikampek II Elevated merupakan sebuah proyek jalan layang bebas hambatan yang tersambung dari Cikunir sampai Karawang Barat sepanjang kurang lebih 38 km.
Pengerjaannya dilakukan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk lewat Kerja Sama Operasi (KSO) senilai Rp 13,5 triliun.
Iwan melanjutkan, pengangkatan box girder ini akan dilakukan di tiga lokasi secara bertahap. Pertama, sebutnya, yakni di ruas Bekasi Timur menuju arah Gerbang Tol (GT) Tambun. Selanjutnya, akan diteruskan ke arah Bekasi Barat menuju Bekasi Timur, dan yang terakhir dari Cikarang Utama menuju Km 39.
"Proses pengangkatan box girder ini akan dilakukan sampai Desember 2018. Dilaksanakannya secara bertahap, tidak langsung semua lokasi. Tapi untuk proyek keseluruhan, target selesai Maret 2019," ujar dia.
Dia menambahkan, sebanyak dua lajur di masing-masing jalur tol akan ditutup selama pengangkatan box girder berlangsung pada saat window tine.
Dia pun menyarankan kepada para pengguna Tol Jakarta-Cikampek untuk memakai jalur alternatif lain seperti melalui jalan arteri ketika proyek berjalan.
"Pengguna tol bisa pakai jalan arteri. Seperti contoh, dengan adanya penutupan di kawasan Bekasi Timur, pengguna dari arah Jakarta bisa memilih keluar lewat Bekasi Barat dan masuk lagi ke tol di GT (Gerbang Tol) Cibitung. Begitu juga sebaliknya (dari arah Cikampek)," tutur Iwan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement