Liputan6.com, Jakarta - Indonesia makin dekat menggelar Asian Games 2018. Ketua Inasgoc, panitia lokal Asian Games 2018, Erick Thohir, menyebut tiket ajang yang akan disiarkan Grup Emtek ini lebih murah dibanding ajang internasional lainnya.
Harga tiket Asian Games 2018 menjadi polemik karena dinilai kemahalan. Untuk acara pembukaan misalnya, panitia mematok harga tiket termurah Rp 750 ribu dan tiket termahal Rp 5 juta.
Baca Juga
Advertisement
Sementara harga tiket termurah pertandingan sebesar Rp 50 ribu. Jika dirata-rata, harga tiket pertandingan Rp 100 ribu. Harga ini akan naik untuk partai final. Harga tiket untuk final bulu tangkis tembus hingga Rp 800 ribu.
"Kita itu harganya sekitar sepertiga dari harga internasional. Harga tiket itu sudah berdasarkan penelitian oleh lembaga riset profesional, Kantas TNS, di mana harga tiket pertandingan itu dilihat dari daya beli, semuanya diriset," kata Erick Thohir.
Erick Thohir yang baru saja melaporkan perkembangan persiapan Asian Games kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, menambahkan, berdasarkan data penelitian Kantar TNS, perusahaan riset pasar global, harga tiket kompetisi olahraga tingkat internasional di sejumlah negara berada di kisaran Rp 200 ribu hingga Rp 1,6 juta.
Pembukaan Asian Games 2014
Begitu juga untuk harga tiket upacara pembukaan dan penutupan. Erick membandingkan harga tersebut dengan penyelenggaraan Asian Games 2014 di Korea Selatan, yakni paling murah Rp 1,8 juta dan paling mahal mencapai lebih dari Rp 8 juta.
Harga tiket untuk upacara pembukaan Asian Games di Jakarta berkisar mulai Rp 750 ribu hingga Rp 5 juta, sementara untuk upacara penutupan mulai dari Rp 450 ribu hingga Rp 2 juta.
Advertisement
Harapan Inasgoc
Inasgoc juga berharap masyarakat Indonesia dapat meramaikan pesta olahraga internasional tingkat Asia tersebut, dengan membeli tiket upacara pembukaan dan penutupan, sekaligus tiket pertandingan.
"Jadi kita mengharapkan dukungan masyarakat. Kalau nonton Konser Celine Dion Rp 25 juta, kemarin We The Fest hampir Rp 1,6 juta sampai belasan juta, masa ini yang Indonesia menyelenggarakan tidak didukung," ujar Erick.
Saksikan video pilihan berikut ini: