Tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (kiri) dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). Mustofa dan Eni kembali diperiksa KPK terkait dugaan korupsi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (kiri) dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). Mustofa dan Eni kembali diperiksa KPK terkait dugaan korupsi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (kiri) dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). Mustofa dan Eni kembali diperiksa KPK terkait dugaan korupsi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (kiri) dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih (kanan) tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). Mustofa dan Eni kembali diperiksa KPK terkait dugaan korupsi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ekspresi tersangka Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). KPK kembali memeriksa Eni terkait kasus dugaan menerima suap Rp 4,8 miliar proyek PLTU Riau-1. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ekspresi tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). KPK kembali memeriksa Eni terkait kasus dugaan menerima suap Rp 4,8 miliar proyek PLTU Riau-1. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ekspresi tersangka Bupati Mojokerto nonaktif Mustofa Kamal Pasa (kanan) saat tiba di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/7). KPK kembali memeriksa Mustofa terkait kasus dugaan gratifikasi proyek pemasangan tower. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)