Ali Mochtar Ngabalin: Saya Tidak Pernah Buat Perjanjian dengan Prabowo

Ali Mochtar Ngabalin menolak apabila dianggap sebagai pengkhianat atas keputusannya mendukung pemerintah dan meninggalkan Prabowo.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 29 Jul 2018, 01:05 WIB
Bakomubin akan menuntut diperiksanya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atas perkataannya yang dinilai menistakan agama Islam pada 4 November 2016, Jakarta, Kamis (3/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat menjadi tim sukses Prabowo Subianto dalam Pilpres 2014 lalu, Ali Mochtar Ngabalin berubah haluan.

Kini, ia telah mendukung Joko Widodo atau Jokowi dengan menjadi salah satu orang di lingkaran pemerintahan. Politikus Partai Golkar ini dipercaya menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan.

Ngabalin pun menolak apabila ia dianggap sebagai pengkhianat atas keputusannya mendukung pemerintah.

"Saya tidak pernah buat perjanjian dengan Prabowo Subianto. Saya tidak pernah makan satu rupiah pun, saya tidak pernah mengambil uangnya," tegas Ali Mochtar Ngabalin dalam sebuah diskusi di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (28/7/2018).

Karena itu, ia pun menantang para pihak yang menudingnya berkhianat karena mendukung pemerintahan.

"Jadi Anda tidak perlu bicara pengkhianatan dengan saya. Saya yang menentukan hak demokrasi saya," ucap Ngabalin.

Ngabalin pun mengungkapkan alasannya merubah haluan politiknya.

"Ternyata mereka memilih menjadi oposisi yang tidak konstruktif. Makanya saya menyatakan, saya berhenti dan keluar dari oposisi. Jadi bukan dari kemarin sore, bukan," tandas Ali Mochtar Ngabalin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya