Liputan6.com, Jakarta - Performa apik Ferrari di Formula 1 (F1) musim ini mendapatkan sorotan negatif. Bahkan, peningkatan mesin dari tim pabrikan asal Italia ini kemudian dicurigai oleh rival-rivalnya berlanjut hingga saat ini.
Meskipun Federation Internationale de I'Automobile (FIA) sebagai induk organisasai motorsport telah memberikan statement jika Ferrari tidak melakukan perbuatan ilegal, namun pro kontra terkait mesin yang juga digunakan Sauber danb Haas tidak berhenti.
"Ada sesuatu yang tidak normal (peningkatan mesin Ferrari," ucap pembalap Renault, Nico Hulkenberg, seperti disitat Motorsport, Minggu (29/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Kami jadi sulit bersaing dengan Haas. Di tikungan kami sejajar atau bisa lebih baik dari mereka, tapi begitu di trek lurus kami kalah jauh," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Balap FIA, Charlie Whiting, akhirnya merespon konflik ini. Ia dan beberapa figur penting di FIA mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari Mercedes di markas besar pabrikan asal Jerman tersebut, di Hockenheim.
"Kami sepenuhnya puas dengan penjelasan mereka (Ferrari), seperti yang telah kami sampaikan di Monako," terang Whiting. "Beberapa tim mengajukan pertanyaan lebih lanjut, dan kami mencoba untuk mengklarifikasinya, dan mencoba menenangkan mereka," tambahnya.
Selanjutnya
Sedangkan Bos Renault Sport F1, Cyril Abiteboul, mengaku telah menemukan data aneh dari Ferrari. Namun, ia tetap menegaskan bukan berarti Ferrari melakukan tindakan ilegal di gelaran balap 'Jet Darat' tersebut.
"Pertama, kami tahu ada defisit tenaga yang selama ini dikuasai mesin Mercedes," ujar Cyril.
"Mercedes masih kuat, tapi sekarang Ferrari mulai mengambil alih. Jadi, saya juga mengucapkan selamat kepada Ferrari. Ini lebih soal pertarungan teknis yang tidak terlihat secara kasat mata. Tapi kemajuan mereka sungguh luar biasa," pungkasnya.
Advertisement