Liputan6.com, Sidon - Kelompok aktivis lingkungan Lebanon, pada Sabtu 28 Juli 2018, telah menenggelamkan 10 tank dan kendaraan lapis baja tua ke dasar Laut Mediterania --sebuah upaya yang dilakukan demi memugar dan menciptakan habitat dasar laut baru, serta menarik minat wisatawan untuk menyelam.
Penenggelaman itu dilakukan di tiga kilometer (1,8 mil) di lepas pantai Kota Sidon, Lebanon barat.
Baca Juga
Advertisement
Derek besar di bagian belakang sebuah kapal bermanuver menenggelamkan sepuluh tank dan kendaraan lapis baja tua itu dengan menjatuhkan mereka ke dasar laut satu per satu. Demikian seperti dikutip dari iNews24, Minggu (29/7/2018).
Inisiatif untuk menciptakan "taman bawah laut" dipelopori oleh kelompok aktivis lingkungan lokal, Friends of the coast of Sidon. Mereka berhasil 'membujuk' tentara Lebanon untuk menyerahkan beberapa kendaraan perang tua untuk proyek tersebut.
"Ini akan menjadi surga bagi penyelam dan tempat di mana kita dapat mengembangkan kehidupan bawah laut," kata Kamel Kozbar, perwakilan Friends of the coast of Sidon, Lebanon.
Kozbar juga berharap bahwa rumput laut akan segera menutupi kendaraan tersebut dan memicu munculnya habitat biota laut baru.
Simak video pilihan berikut:
Demi Palestina
Lebanon memiliki garis pantai sepanjang sekitar 200 kilometer (125 mil) dari pantai Mediterania. Tetapi, pantai tersebut belum terhindar dari krisis limbah dan sampah yang telah melanda Lebanon selama bertahun-tahun.
Di Sidon, gunung sampah yang bau telah membuat garis pantai terpecah, meskipun ada fasilitas pengelolaan limbah yang baru.
Proyek terbaru yang digagas oleh Friends of the coast of Sidon juga memiliki muatan politik.
Tank-tank itu telah ditempatkan dengan turret (moncong senjata) mereka menghadap ke Israel di selatan, musuh Lebanon.
"Ini juga menjadi bentuk solidaritas kami untuk rakyat Palestina," kata Kozbar.
Lebanon dan Israel juga berselisih atas sepetak wilayah Mediterania yang sama-sama mereka klaim.
Pada Januari 2018, perdana menteri Lebanon mengacuhkan peringatan menteri pertahanan Israel bahwa perusahaan penambang seharusnya tidak mengajukan izin eksplorasi minyak dan gas di daerah yang disengketakan oleh kedua negara.
Advertisement