Gempa Lombok ke-100 Berkekuatan 3,2 SR

Gempa Lombok diprediksi masih akan berlanjut hingga satu atau dua hari ke depan dengan kekuatan lebih kecil.

oleh Hans Bahanan diperbarui 29 Jul 2018, 13:01 WIB
Catatan pemantauan gempa Lombok (Liputa6.com / Hans Bahanan)

Liputan6.com, Mataram - Gempa berkekuatan 6,4 SR mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu pagi (29/7/2018). Sejauh ini tercatat dampak gempa menyebabkan 10 orang meninggal dunia, 40 orang luka dan puluhan rumah rusak. Gempa susulan dalam skala lebih kecil juga masih terjadi.

Dari catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat, sejak pagi hingga siang hari tercatat telah terjadi 100 kali gempa di Lombok. Jumlah itu merupakan gempa dari pukul 05.47 Wita hingga 12.35 Wita.

Menurut Staf BMKG Riska, gempa ke-100 tercatat sebesar 3,2 SR. Gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami. Namun masih ada potesi gempa susulan hingga satu atau dua hari ke depan, namun terus melemah. "Melihat pengalaman gempa-gempa sebelumnya," jelasnya.

Berdasarkan laporan juga terdapat longsor cukup besar dari Gunung Rinjani di mana material longsoran mengarah ke utara pascagempa 6,4 SR. Saat ini jalur pendakian ke Gunung Rinjani ditutup dan aparat masih melakukan pemantauan terhadap dampak longsor yang ada.

Petugas BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, PMI, Tagana, dan relawan terus melakukan penanganan darurat. Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTB dan BPBD Kabupaten/Kota terdampak gempa. Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah menuju ke lokasi bencana untuk memberikan pendampingan BPBD.

Dari pantauan Liputan6.com, warga di luar daerah yang terdampak juga waspada. Kebanyakan warga tidak masuk ke rumah dan berkumpul di ruangan terbuka bersama warga lain.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya