BMKG Catat 104 Kali Gempa Susulan di Lombok, Tak Berpotensi Tsunami

BMKG menyatakan gempa disebabkan aktivitas sesar naik flores atau back arc thrust.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 29 Jul 2018, 17:56 WIB

Liputan6.com, Lombok Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mencatat hingga Pukul 12.00 WIB, 104 kali gempa susulan terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat setelah gempa utama atau pertama dengan kekuatan 6,4 Skala Richter terjadi Minggu pagi tadi.

Seperti ditayangkan Liputan6SCTV, Minggu (29/7/2018), pusat gempa berlokasi di darat pada jarak 47 kilometer arah timur laut Kota Mataram pada kedalaman 24 kilometer. Karena tidak bersumber dari laut gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

Sepuluh orang dilaporkan tewas dan 40 lainnya luka luka. BMKG menyatakan gempa disebabkan aktivitas sesar naik flores atau back arc thrust. Gempa susulan diperkirakan terus terjadi masyarakat diimbau waspada penuh.

"Kami sudah monitoring 104 gempa susulan. Ini sudah sering terjadi kita amati sampai kita mendapatkan data yang cukup untuk kita gunakan prediksi kapan gempa berakhir. Jadi kita butuh banyak data untuk memprediksi gempa susulan dan berakhirnya kapan.," Kabid Info Gempa dan Tsunami, Daryono. (Ridho Insan Putra)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya