Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pengembang properti PT Agung Podomoro Land Tbk membukukan kinerja menurun pada semester I 2018. Dilaporkan, perusahaan tersebut mengalami penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 36,5 persen dibanding semester yang sama di tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama 2017, Agung Podomoro Land mencatat penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 3.934 miliar dengan rincian penjualan Rp 3.110 miliar dan sewa dan lain-lain sebesar Rp 824,5 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Terkini, penjualan dan pendapatan usaha Agung Podomoro Land turun menjadi Rp 2.497,3 miliar atau sebesar 36,5 persen. Lebih lanjut, penjualan merosot 41,9 persen menjadi Rp 1.806,2 miiar.
Sementara sewa dan lain-lain turun 16,1 persen menjadi Rp 691,1 miliar. Perusahaan menyebut penurunan tersebut diakibatkan oleh penjualan Pullman Jakarta Cenral Park kepada REITs pada Desember 2017.
Laba kotor yang dibukukan turut merosot sampai 45,3 persen menjadi sebesar Rp 1.117,1 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yaitu Rp 2.040,9 miliar. Laba komprehensif ikut jatuh sampai 89,6 persen dari Rp 1.084 miliar di tahun lalu, menjadi Rp 113,1 di semester 1 2018.
Untuk laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesasr Rp 4,8 miliar, turun 100,7 persen dari tahun lalu yang angkanya mencapai Rp 701,6 miliar.
Agung Podomoro Land membukukan laba komprehensif dari penjualan lahan industri sebesar Rp 809,6 miliar dan melakukan penjualan lahan industri senilai Rp 1.387,4 miliar tahun lalu.
Sementara, perusahaan membukukan penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp 1.422,6 miliar pada semester 1 2018, turun 40,1 persen dari Rp 2,374 pada periode yang sama tahun lalu.
Agung Podomoro Land Bukukan Pendapatan Rp 7 Triliun Sepanjang 2017
PT Agung Podomoro Land Tbk membukukan kinerja positif sepanjang 2017. Penjualan dan pendapatan usaha perseroan tercatat Rp 7 triliun sepanjang 2017, meningkat 17,2 persen dari periode yang sama 2016.
Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas menjelaskan, penjualan Agung Podomoro Land naik 22,4 persen dari Rp 4,36 triliun pada 2016 menjadi Rp 5,34 triliun pada 2017.
"Sedangkan pendapatan berulang juga meningkat 3,5 persen dari Rp 1,63 triliun yang dibukukan pada 2016 menjadi Rp 1,69 triliun dibukukan pada 2017," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 2 April 2018.
Dari pendapatan tersebut Agung Podomoro Land membukukan laba kotor sebesar Rp 3,42 triliun, meningkat 13,1 persen dibandingkan Rp 3,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan untuk laba komprehensif meningkat 94,8 persen dari Rp 961 miliar pada 2016 menjadi Rp 1,87 triliun pada 2017 dengan marjin 26,6 persen.
Untuk laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 108,3 persen dari Rp 653 miliar pada 2016 menjadi Rp 1,36 triliun pada 2017 dengan marjin 19,3 persen.
Agung Podomoro Land memiliki 42 anak usaha, 11 entitas dengan kepemilikan tidak langsung melalui anak usaha, serta tiga entitas asosiasi di bidang properti di Jakarta, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, Makassar dan Medan.
Advertisement