MotoGP: Jadi Rekan, Perang Marquez Vs Lorenzo Tak Bisa Dihindari

Marquez dan Lorenzo bakal jadi rival di MotoGP 2019.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Jul 2018, 20:00 WIB
Ilustrasi persaingan Marc Marquez dan Jorge Lorenzo di MotoGP. (AP/Eric Alonso)

Liputan6.com, Jakarta - Honda bakal memiliki dua pembalap berstatus juara dunia pada MotoGP 2019. Itu karena Jorge Lorenzo memutuskan untuk jadi rekan setim Marc Marquez. Lorenzo yang saat ini membalap untuk Ducati akan mengambil peran sebagai pengganti Dani Pedrosa.

Meski MotoGP 2018 belum berakhir, publik sudah dihebohkan dengan perubahan dalam komposisi pembalap di musim depan. Dimulai dari Dani Pedrosa yang memutuskan hengkang dari Honda, Lorenzo ditunjuk sebagai penggantinya, dan Danilo Petrucci mengisi slot pembalap utama Ducati.

Selama ini, Lorenzo dan Marquez dikenal memiliki hubungan yang baik. Hal itu terjalin sejak X-Fuera masih memperkuat Yamaha. Bahkan, keduanya sempat membuat kontroversi karena The Baby Alien dianggap membantu Lorenzo jadi juara MotoGP 2015 karena faktor sesama pembalap Spanyol.

Karenanya, banyak yang memprediksi hubungan keduanya tak akan lagi sama saat jadi rekan setim pada MotoGP 2019. Team Principal Honda Alberto Puig pun mengakui bahwa perang keduanya tak akan terhindarkan.

"Skenarionya adalah bahwa akan ada perang, akan ada pertarungan, yang merupakan skemario dari setiap tim yang berkompetisi dan ingin berada di level tertinggi. Terkadang ketika saya melihat tim yang selalu mencari pembalap muda, ada banyak orang yang ingin melindungi diri mereka sendiri," jelas Puig, dikutip Tuttomotoriweb.


Ambisi Lorenzo

Pembalap Ducati, Jorge Lorenzo. (Twitter/Ducati Motor)

Kedatangan Lorenzo ke Honda jelas memiliki tujuan untuk tampil sebagai juara dunia. Itu karena ia gagal melakukannya bersama Ducati. Untungnya, nama besarnya kembali diakui setelah mencetak dua kemenangan beruntun bersama Ducati, yakni di Italia dan Catalunya.

Kehadiran Lorenzo jelas akan membuat Honda jauh lebih kuat. Pengalaman dan pengetahuannya jelas akan membantu perkembangan motor Honda. Terlebih, ia juga sudah membuktikan bahwa dirinya bisa beradaptasi dengan motor Ducati.

"Keduanya adalah juara dan memiliki perspektif masing-masing. Marc ingin terus menang dan harus mengalahkan pesaingnya. Lorenzo telah memenangkan balapan bersama Ducati dan belum juara. Jika ia datang ke Honda, itu karena ia pikir motor ini bisa memberinya kesempatan untuk kembali menang," Puig menegaskan.


Statistik Lorenzo di Setiap Musim MotoGP

2008: 17 balapan, 1 menang, 6 podium, 4 pole, 1 fastest lap, 190 poin

2009: 17 balapan, 4 menang, 12 podium, 5 pole, 4 fastest lap, 261 poin

2010: 18 balapan, 9 menang, 16 podium, 7 pole, 4 fastest lap, 383 poin

2011: 15 balapan, 3 menang, 10 podium, 2 pole, 2 fastest lap, 260 poin

2012: 18 balapan, 6 menang, 16 podium, 7 pole, 5 fastest lap, 350 poin

2013: 17 balapan, 8 menang, 14 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 330 poin

2014: 18 balapan, 2 menang, 11 podium, 1 pole, 2 fastest lap, 263 poin

2015: 18 balapan, 7 menang, 12 podium, 5 pole, 6 fastest lap, 330 poin

2016: 18 balapan, 4 menang, 10 podium, 4 pole, 2 fastest lap, 233 poin

2017: 18 balapan, 0 menang, 3 podium, 0 pole, 0 fastest lap, 137 poin

2018: 9 balapan, 2 menang, 2 podium, 1 pole, 1 fastest lap, 85 poin

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya