Liputan6.com, Jakarta Asian Games 2018 yang akan berlangsung mulai 18 Agustus hingga 2 September mendatang tidak hanya jadi ajang unjuk gigi atlet-atlet Tanah Air. Pesta olahraga empat tahunan ini juga berdampak pada perekonomian dua wilayah yang menjadi tuan rumah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ajang pertandingan olahraga terbesar se-Asia ini akan diikuti 11.429 atlet dari 45 negara dan menarik 2 juta penonton serta 200 ribu wisatawan mancanegara.
Baca Juga
Advertisement
"Sebaran peserta dan pengunjung Palembang 30 persen, Jakarta 70 persen karena banyak pertandingan," kata Bambang dalam sebuah diskusi di Kantor Bappenas, Jakarta, Minggu (29/7/2018).
Tak hanya itu, Jakarta dan Palembang juga merasakan dampak langsung tersebut beberapa tahun sebelum Asian Games dilaksanakan. Menurut Bambang, berdasarkan perkiraan, dampak langsung terhadap ekonomi DKI Jakarta sebesar Rp 22 triliun. Sedangkan dampak langsung untuk perekonomian Sumatera Selatan Rp 18,5 triliun.
Dampak tersebut berasal dari pembangunan infrastruktur transportasi LRT Palembang, konstruksi, dan memperbaiki venue pertandingan olahraga yang dilakukan sejak 2015 sampai 2018.
"Dampak langsung yang dikeluarkan LRT Palembang dianggap dampak langsung, apa yang dirasakan merestorasi venue-venue, itu dampak langsung," ucap Bambang.
Dampak Positif Asian Games 2018 bagi Ekonomi RI
Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang pada Agustus diyakini bakal menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, keberadaan event seperti ini pasti akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
"Ya, pasti ada dampak positifnya," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Namun seberapa besar dampaknya, lanjut Darmin, baru akan terlihat saat ajang pesta olahraga se-Asian tersebut berlangsung. Sebab, sebelumnya Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Asian Games, yaitu pada 1962.
"Tapi kan kita belum mengalami yang begini, sehingga kalau anda tanya berapa besar susah. Tapi nanti kita kalkulasi, rasanya karena biasanya kalau pemilu nasional tahu kita," ucap dia.
Meski demikian, menurut dia, selain akan berdampak ke pariwisata, adanya ajang ini guna diperkirakan akan membangkitkan sektor belanja di dalam negeri.
"(Selain wisata) Dari belanja orang," kata dia.
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Advertisement