Liputan6.com, Jakarta - Keterampilan presentasi yang buruk menghabiskan waktu, uang, dan peluang bisnis. Untuk pengusaha dan pemilik usaha kecil yang mengandalkan presentasi untuk mendapatkan investasi baru atau mendapatkan klien, presentasi yang buruk dapat membuat perusahaan mengalami kegagalan.
Keterampilan presentasi yang kuat membantu bisnis menonjol dari kompetisi, terhubung dengan klien baru, dan memberi kesan pada para pemimpin industri.
Baca Juga
Advertisement
Lantas, apa yang membedakan presentasi yang kuat dengan yang membosankan? Ini berkaitan dengan keempat hal berikut, seperti dikutip dari Laruno.id:
1. Strategis
Memikirkan setiap presentasi merupakan bagian dari keseluruhan upaya pemasaran Anda. Ini berarti setiap kali menyiapkan presentasi, Anda harus berpikir secara strategis. Jangan hanya fokus pada apa yang akan terjadi saat Anda berbicara.
Yang sangat penting adalah interaksi tatap muka dari presentasi sering lebih mengesankan daripada bentuk komunikasi lainnya. Jika Anda tidak mendapatkan kepercayaan, tidak peduli apa pun yang audiens baca atau lihat di TV, mereka akan mengabaikan semuanya.
Dengan berpikir secara strategis, Anda menempatkan diri dalam pola pikir untuk membuat presentasi yang mendukung upaya pemasaran Anda yang lain dan menghubungkan dengan audiens.
2. Ketahui materi
Tidak ada yang lebih buruk daripada mempelajari isi presentasi saat Anda berbicara. Anda harus meluangkan waktu untuk mengetahui isinya. Jika Anda tidak dapat berbicara dengan penuh percaya diri dalam percakapan, orang akan tahu Anda bukanlah orang tepat yang mereka cari.
Jika Anda gagal menunjukkan keahlian Anda, audiens akan kehilangan minat sebelum mereka memercayai bisnis Anda.
Meluangkan waktu untuk menyiapkan dan mengetahui materi Anda adalah kunci untuk presentasi yang menarik, tidak peduli siapa yang Anda ajak bicara atau topik apa yang Anda bahas. Mengetahui materi tidak berarti menghafal naskah. Sebaliknya, pahami apa yang Anda coba komunikasikan dan mengapa, termasuk:
1) Informasi yang ingin Anda sertakan, termasuk statistik apa pun
2) Aliran material
3) Tujuan dari presentasi
4) Setiap pertanyaan yang mungkin ditanyakan audiens Anda
Anda harus membiasakan diri dengan konten sehingga Anda dapat melanjutkan tanpa teknologi atau alat bantu visual apa pun yang telah siapkan.
3. Menarik perhatian
Saat pertama kali memulai presentasi sangat penting, karena Anda harus menangkap perhatian audiens dan meyakinkan mereka untuk mendengarkan presentasi Anda. Mulailah presentasi dengan cerita kecil atau candaan tentang bisnis Anda, kemudian kaitkan kembali candaan itu dengan audiens.
Gunakan sesuatu yang membuat rasa ingin tahu, itu akan langsung membantu audiens Anda terhubungan dengan apa yang Anda bicarakan.
Advertisement
4. Bicara secara terbuka
Setelah Anda mendapatkan perhatian audiens, itu bisa membuat Anda berbicara secara santai dan penuh percaya diri, terutama jika Anda tidak nyaman berbicara di depan umum. Berbicaralah seolah-olah Anda sedang berbicara dengan seorang teman, presentasi Anda secara alami terdengar jujur.
Jangan membaca apa yang tertulis di slide Anda. Visualisasikan slide Anda, taruh gambar dalam pikiran Anda untuk masing-masing topik. Ini lebih baik daripada menghafalkan konten yang terdapat di slide.
Jika Anda gugup atau kehilangan topik, Anda dapat mengingat bahwa semua yang Anda lakukan adalah menceritakan sebuah kisah. Presentasi adalah cerita perusahaan. Jika Anda dapat menceritakan kisah perusahaan Anda dengan pesan singkat dan diperkuat dengan slide visual, Anda akan masuk dengan presentasi yang dibawakan.
Semoga Bermanfaat.
GRATIS... Pelatihan 365 hari bersama Tung Desem Waringin yang bisa merevolusi bisnis, marketing, sales, karier, kehidupan, kesehatan, kebahagiaan, dan keuangan, bahkan percintaan dengan materi terbaru seharga Rp 2.997.000.
Khusus untuk 97 orang pembaca Liputan6.com hari ini jadi gratis.
Daftar sekarang juga, klik di sini untuk daftar
Saksikan video pilihan di bawah ini:
