Pengungsi Gempa Lombok Butuh Makanan dan Selimut

Jumlah bantuan di posko pengungsian gempa Lombok masih terbatas.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2018, 13:37 WIB
Korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018). (Istimewa)

Liputan6.com, Lombok - Ratusan warga yang mengungsi usai gempa Lombok berkekuatan 6,4 Skala Richter, yang menempati posko pengungsian di Dusun Medas, Desa Obel-Obel, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, berharap tambahan bantuan makanan dan selimut. Mereka juga butuh popok bayi.

"Saat ini yang kami butuhkan itu, makanan, air minum, dan popok bayi serta obat-obatan. Karena di lokasi pengungsian jumlahnya masih sangat terbatas, bahkan tidak ada," kata Kepala Dusun Medas, Saiful Nuryadi, Senin (30/7/2018).

Menurut dia, pengungsi gempa Lombok membutuhkan selimut karena suhu di malam hari di posko pengungsian, sangat dingin. Terlebih, Dusun Medas berada di bawah kaki Gunung Rinjani dan dekat dengan pantai.

"Kasihan kita lihat anak-anak tanpa ada selimut, kalau sudah malam hari," Saiful menjelaskan.

Dia menuturkan, di Dusun Medas, terdapat 700 jiwa yang menempati lokasi pengungsian usai gempa Lombok. Mulai dari bayi, anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Sementara, 80 persen rumah warga mengalami rusak berat dan 20 persen rusak ringan.

"Mereka belum mau kembali ke rumah. Karena masih khawatir ada gempa susulan," ucap Saiful seperti dilansir Antara.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Kata Warga

Salah seorang warga yang tinggal di lokasi pengungsian Rinjawani Pebolaisia (30), mengaku belum berani kembali ke rumah. Dia berharap agar pemerintah segera mengirimkan bantuan yang dibutuhkan warga. Terutama tenda, mengingat kapasitas tenda masih sangat terbatas. Belum lagi makanan, air mineral, dan juga popok untuk bayi.

"Dapur umum juga belum ada, padahal kita sangat butuh untuk membuat makanan. Pagi ini saja belum pada makan," kata Rinjawani.

Presiden Joko Widodo dan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi telah meninjau posko pengungsian di Dusun Medas pada Senin (30/7) pagi. Ia berharap kehadiran presiden bisa membantu para pengungsi mendapatkan kebutuhannya, terutama kebutuhan yang mendesak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya