Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan, operasi pengamanan Asian Games 2018 akan dimulai pada awal Agustus. Kendati event internasional itu baru dibuka secara resmi pada 18 Agustus mendatang.
"Kami sudah melaksanakan pengamanan jauh sebelum tanggal 18 karena ada beberapa pertandingan dilaksanakan sebelum itu," ujar Tito usai rapat soal pengamanan Asian Games 2018 di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Advertisement
Tito menjelaskan, pengamanan sejak dini dilakukan lantaran kontingen, ofisial, dan tim advance dari berbagai negara sudah berada di Indonesia sejak awal Agustus untuk berbagai kepentingan, seperti cek lapangan dan persiapan lainnya.
Selain itu, Tito melanjutkan, operasi pengamanan juga tidak berakhir begitu saja pada 2 September 2018. Operasi akan terus berlanjut sampai para kontingen Asian Games 2018 kembali ke negaranya masing-masing secara resmi.
"Kontingen terakhir kembali secara resmi itulah momentum kita menghentikan operasi," kata Tito.
Perbanyak Pos Pengamanan
Tito juga akan memperbanyak pos pengamanan di beberapa wilayah yang menjadi tempat perhelatan Asian Games. Tak hanya di venue-venue, posko pengamanan juga dibuat di tempat publik seperti mal dan tempat wisata.
"Setelah itu akan dibuat pos komando gabungan di situ diawaki oleh Polri, TNI, dan semua stakeholder. Untuk emergency pemadam kebakaran, kesehatan, Badan SAR, BNPB," ucapnya.
Sehingga petugas dapat bergerak lebih cepat jika terjadi peristiwa krisis di lapangan. Apalagi di pos komando gabungan dipasang layar monitor yang memantau seluruh aktivitas selama Asian Games berlangsung.
"Di Palembang sudah ada 600 lebih CCTV, di venue, wisma atlet sampai daerah umum. Di Jakarta sudah terbangun lebih kurang 70-an titik di venue dan wisma atlet, serta di Senayan ada komanpus sendiri lebih kurang 60 CCTV, di Bandung juga. Kira-kira begitu," ujar Tito.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement