Jakarta, - Ketua Perbasi, Danny Kosasih, menyatakan tanpa Filipina, target realistis tim basket Indonesia di Asian Games 2018 tetap menembus babak delapan besar. Pernyataan itu dilontarkan menyusul keputusan mundur yang diambil tim basket Filipina dari Asian Games 2018.
Baca Juga
- Perbasi Masih Berharap Tim Basket Filipina Tampil di Asian Games 2018
- Timnas Hong Kong U-23 Anggap Palestina Lawan Terberat di Grup A
- Api Asian Games 2018 Tiba di Makassar dengan Kapal Dewaruci
Advertisement
"Soal mundurnya Filipina, saya tidak melihat untung atau ruginya bagi Indonesia. Menurut saya, Indonesia bisa jadi tuan rumah yang baik untuk sudah sangat bagus. Kalau soal tim, bisa masuk delapan besar, kalau lebih dari itu tidak mungkin," kata Danny saat berbincang dengan Bola.com di Pluit Village Mall, Jakarta Utara, Minggu (29/7/2018).
Danny mengatakan Indonesia sulit bersaing dengan tim-tim kuat Asia lainnya, seperti China, Jepang, dan Korea. Apalagi, menurut Danny beberapa negara kekuatannya semakin menjanjikan karena diperkuat pemain naturalisasi.
Di sisi lain, Indonesia sangat sulit menaturalisasi pemain. "Bukan masalah uang. Tapi, administrasi pengurusan naturaliasi sulit. Jadi yang terpenting bagi tim basket Indonesia adalah berusaha menjadi tuan rumah yang baik," kata Danny.
"Ada Filipina atau tidak ada pokoknya tetap jalan terus," sambung Danny.
Filipina memilih tidak tampil di cabor basket Asian Games 2018 karena buntut dari kericuhan yang terjadi di kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 zona Asia. Filipina terlibat keributan dengan Australia kala bertanding pada Kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 Zona Asia.
Setelah mundur dari Asian Games 2018, Filipina bakal fokus di turnamen berikutnya, termasuk pada kualifikasi Piala Dunia FIBA 2019 serta Piala Dunia FIBA 2023.