Liputan6.com, Palembang - Usai perusakan venue Jabakaring Sport City (JSC) Palembang yang dilakukan suporter Sriwijaya Football Club (Sriwijaya FC), pelanggaran lainnya pun ikut terkuak. Salah satunya lolosnya petasan yang masuk ke stadion dan dinyalakan oleh para suporter tim Laskar Wong Kito.
Managemen Sriwijaya FC pun yakin kemungkinan besar mereka akan mendapat sanksi lagi dari Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait kasus yang sama.
Menurut Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid, hingga saat ini sanksi dari Komdis PSSI belum diterima mereka.
Baca Juga
Advertisement
"Kemungkinan besar kita bisa kena sanksi lagi, tapi belum ada informasi lanjutan. Tapi saat bertemu Arema FC pada hari Sabtu (21/7/2018), pertandingan tidak terhenti. Walau ada kerusuhan dari oknum yang mengaku suporter," ucapnya kepada Liputan6.com, Senin, 30 Juli 2018.
Kendati belum secara resmi mendapat sanksi, manajemen Sriwijaya FC sudah menyiapkan anggaran untuk membayar sanksi dari PSSI. Dana tersebut akan diambil dari subsidi PT Liga Indonesia.
Jika sanksi tersebut terbit, Sriwijaya FC tercatat sudah mengantongi empat kali sanksi dengan mengeluarkan biaya yang sangat banyak. Sebelumnya, tim Laskar Wong Kito sudah mendapat tiga kali sanksi dengan total pembayaran lebih dari Rp 400 juta.
"Kita terus menyosialisasikan larangan membawa petasan dan barang berbahaya di stadion. Tapi, masih saja ada, walaupun sudah diperiksa. Kemungkinan barang tersebut masuk dengan cara dilempar atau diselundupkan," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Permintaan Maaf Suporter
Faisal juga sudah memastikan pengelola tiket dan petugas keamanan berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalkan barang berbahaya masuk ke stadion. Manajemen Sriwijaya FC juga menyesalkan tindakan para suporter yang berimbas buruk terhadap klub.
Untuk penggunaan Stadion Gelora Sriwijaya JSC Palembang jelang Asian Games 2018, karena mereka ingin pertandingan Sriwijaya FC menjadi tes event sebelum Asian Games dimulai.
"Kita ingin menyesuaikan dengan event Asian Games, jadi sebagai tes event untuk panitia. Apalagi seluruh panitia pelaksana cabang olahraga (cabor) sepakbola wanita juga ikut berpartisipasi," ungkapnya.
Meskipun kecewa dengan sikap suporter yang dinilai merugikan Sriwijaya FC, hubungan dengan suporter mereka terus terjalin.
Manajemen tim Laskar Wong Kito juga sudah menerima permintaan maaf dari perwakilan suporter terkait kasus perusakan kursi penonton stadion.
"Kita ucapkan terima kasih kepada suporter, karena sudah menyampaikan permohonan maaf secara langsung. Kami juga tetap bertanggung jawab atas insiden itu," ucapnya.
Baca Juga
Kaleidoskop Pelembang 2024: Pesta Mewah Crazy Rich, Pembunuhan Sadis Mirip Vina Cirebon, Koas Unsri Dianiaya
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Advertisement