Liputan6.com, Jakarta Pasca ditutup positif pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih melanjutkan penguatan pada perdagangan, Selasa (31/7/2018).
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, tembusnya IHSG pada level 6.000 pada hari ini patut mendapat apresiasi. Sebab itu, ia meramalkan IHSG bakal lanjutkan penguatan.
Namun Reza menyayangkan, hal ini tidak diikuti dengan pergerakan positif dari sejumlah bursa saham di Asia.
Baca Juga
Advertisement
Reza berharap IHSG dapat bertahan di atas support 5.992-6.002 dan resisten yang menyentuh 6.043-6.057.
"Tampaknya IHSG akan mampu lanjutkan pergerakan positifnya. Namun tetap awasi sentimen-sentimen yang akan merosotkan indeks," tuturnya di Jakarta.
Reza berujar, penguatan IHSG selama dua hari berturut-turut ini disebabkan kembali menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar serta pergerakan emiten yang terbilang baik untuk topang laju IHSG.
Tak hanya Reza, Analis PT Kresna Securities William Mamudi pun berpendapat IHSG bakal menguat kembali di rentang 6.000 hingga 6.040.
"Meski menguat, tetap waspadai volatilitas yang bisa meningkat di earning season," ungkapnya.
Pada hari ini, rekomendasi saham pun masih didominasi oleh saham-saham emiten pertambangan, antara lain;
Analis Senior Reza memilih saham PT Kirana Megatara Tbk (KMTR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kedawung Setia Industri Tbk (KDSI), serta PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
Sedangkan Mamudi mencermati saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan juga Pabrik Kerta Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).
Perdagangan Kemarin
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin. IHSG terus berada di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Senin (30/7/2018), IHSG menguat 38,80 poin atau 0,65 persen ke posisi 6.027,93. Indeks saham LQ45 menguat 0,69 persen ke posisi 953,53. Seluruh indeks kompk berada di jalur hijau.
Sebanyak 217 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 172 saham melemah dan 126 saham di tempat. IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.027,93 dan terendah 5.994,07.
Baca Juga
Total transaksi perdagangan saham antara lain frekuensi perdagangan 428.689 kali dengan volume perdagangan saham 11,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 183 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.403.
Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur yang melemah 0,20 persen dan sektor saham perdagangan yang turun 0,10 persen.
Sektor saham pertambangan naik 2,72 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 1,50 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 1,01 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham KPAL naik 22,45 persen ke posisi Rp 60 per saham, saham YPAS melonjak 22,45 persen ke posisi Rp 600 per saham, dan saham TPMA menanjak 21,83 persen ke posisi Rp 240 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham UNIT melemah 18,06 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham MINA tergelincir 12,93 persen ke posisi Rp 505 per saham, dan saham MLPT turun 10 persen ke posisi Rp 810 per saham.
Advertisement