Cerita Petugas Medis Bantu 5 Korban Gempa Lombok Berjuang Melahirkan

Tak ada peralatan memadai di posko bencana gempa Lombok.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2018, 08:12 WIB
Korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (29/7/2018). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lima orang perempuan pengungsi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah dan tengah berjuang melahirkan di tenda Posko Bencana, Kecamatan Sembalun.

"Dari lima orang itu, satu orang sudah melahirkan bayinya dalam keadaan sehat. Empat ibu lainnya masih ada yang bukaan 1, bukaan 2, bukaan 3, dan bukaan 7. Kondisi yang bukaan 2 dan 3 sudah keluar air banyak," kata Dwi Maida Suparina, salah seorang bidan, Selasa (31/7/2018) pagi.

Seperti dilansir Antara, lima orang perempuan dengan usia kehamilan 9 bulan itu dibawa ke Posko Bencana Gempa. Pasalnya, ruang Unit Gawat Darurat Puskesmas Sembalun hancur akibat gempa.

Masih seringnya gempa susulan juga menjadi pertimbangan untuk sementara puskesmas tidak difungsikan merawat warga. Sebab, temboknya dikhawatirkan roboh.

Dwi menambahkan, ibu-ibu yang sedang berjuang melahirkan bayinya tersebut dibawa ke posko secara bertahap oleh petugas medis.

"Ada yang dibawa kemarin (Senin), dan ada yang dibawa dini hari tadi," ujar bidan kelompok kerja yang sehari-hari bertugas di Puskesmas Sembalun ini.

Lima orang ibu yang sudah dan tengah berjuang melahirkan bayinya tersebut juga mendapat pertolongan dari dokter Public Service Center 119 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, yang bertugas di Posko Bencana Gempa Sembalun.

Dkter Anita Rahman mengaku terus melakukan observasi terhadap kondisi empat orang ibu yang segera melahirkan. Pasalnya, ada beberapa yang sudah mengeluarkan air ketuban, sehingga dipertimbangkan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat.

"Kami tidak berani mengambil tindakan memberi perangsang karena itu harus dilakukan minimal di puskesmas dengan peralatan memadai. Jadi, kemungkinan akan dirujuk ke rumah sakit," katanya.

 


Gempa

Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) mengguncang Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, NTB, Minggu (29/7/2018), pukul 06.47 Wita.

BPBD NTB menerima laporan sementara sebanyak 16 orang meninggal dunia, termasuk di antaranya satu warga Malaysia, dan satu warga Makassar, Sulawesi Selatan.

Selain korban meninggal dunia, gempa bumi tersebut juga menyebabkan ratusan orang mengalami luka berat dan ringan. Seluruhnya tersebar di Kecamatan Sambelia, dan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur, serta di Kabupaten Lombok Utara.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya