Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan merokok dapat memengaruhi perenang. Kemampuan atlet saat latihan akan berkurang. Tenaga yang akan dikerahkan tidak maksimal, menurut studi penelitian yang diterbitkan European Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation edisi Oktober 2007.
Baca Juga
Advertisement
Mantan atlet renang legendaris nasional, Richard Sam Bera menjelaskan, merokok buat perenang sebenarnya bukan dilarang, tapi ada efek yang memengaruhi tubuh atlet.
"Itu (rokok) aka memengaruhi daya kinerja paru-paru. Apalagi di olahraga renang, yang pada umumnya mengandalkan kinerja paru-paru. Ini juga terkait volume oksigen di paru-paru," jelas Richard usai konferensi pers "The Color Run presented by CIMB Niaga" di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, ditulis Selasa (31/7/2018).
Kebiasaan merokok akan menyebabkan hilangnya elastisitas paru-paru dan penurunan volume paru-paru. Kapasitas oksigen juga menurun karena peradangan dan degradasi (kerusakan) jaringan elastis.
Simak video menarik berikut ini:
Cepat kehabisan napas
Penurunan kapasitas paru akan membuat atlet renang merasa kehabisan napas, dilansir dari Livestrong. Bahkan dengan usaha yang sedikit untuk mengerahkan tenaga dapat membuat kehabisan napas.
Jika Anda merokok, paru-paru rentan terhadap infeksi dan peradangan yang disebabkan zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada asap rokok.
Advertisement
Penyempitan pembuluh darah
Merokok juga meningkatkan tekanan darah. Efek nikotin menyebabkan peningkatan aliran darah, terutama ke otak. Ini berujung pada menyempitnya pembuluh darah.
Penyempitan berdampak buruk bagi perenang. Jumlah oksigen yang dikirim ke otot akan berkurang. Perenang bisa didera kelelahan.
"Adanya pengaruh kebiasaan merokok ini sebenarnya bukan hanya untuk perenang saja. Hampir semua atlet di berbagai jenis olahraga juga bisa merasakan pengaruhnya (rokok)," tegas Richard.