Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meraup laba sebesar Rp 14,9 triliun hingga akhir kuartal II 2018.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Suprajarto menyatakan, BRI bersama entitas perusahaan anak kembali mampu mencatatkan kinerja positif di atas rata rata perbankan nasional hingga akhir periode kuartal II 2018 meski di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
"Bank BRI mampu meraup laba bersih sebesar Rp 14,9 triliun, tumbuh 11 persen year on year dan aset mencapai Rp 1.153,2 triliun," kata Suprajarto dalam acara konferensi pers di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia mengungkapkan, ada beberapa faktor utama yang menjadi penopang tumbuhnya laba BRI tersebut, yakni penyaluran kredit yang tumbuh dua digit dan di atas rata rata industri perbankan Indonesia.
"Hingga akhir triwulan II 2018, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 794,3 triliun atau naik sebesar 15,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 687,9 triliun. Melansir data yang dipublikasikan oleh OJK, pencapaian tersebut di atas tingkat pertumbuhan kredit perbankan nasional pada Juni 2018 yang tercatat 10,7 persen," ujar dia.
Sementara itu, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI berhasil tumbuh sebesar 9,11 persen ke posisi Rp 838 triliun pada kuartal II 2018 dari posisi Rp 768 Triliun pada kuartal II 2017. Tingkat pertumbuhan tersebut jauh di atas tingkat pertumbuhan DPK Nasional pada akhir Juni 2018 yang tercatat sebesar 6,99 persen (data OJK).
Dia menjelaskan, kinerja bisnis yang positif di atas juga ditunjang oleh peningkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BRI pada akhir Juni 2018 tercatat sebesar 72 persen, lebih rendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir Juni 2017 yakni 73,4 persen.
"Dengan fundamental kinerja yang kuat, Bank BRI optimistis mampu mencapai target di akhir tahun,” ujar dia.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
BRI Terbitkan Obligasi USD 500 Juta
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) terbitkan surat utang senior atau obligasi senilai USD 500 juta. Dana hasil rilis obligasi untuk kegiatan umum usaha perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 24 Juli 2018, surat utang senilai USD 500 juta itu memiliki bunga 4,625 persen. Jatuh tempo obligasi tersebut pada 2023.
Surat utang itu dicatatkan di Bursa Efek Singapura pada 23 Juli 2018. Dana hasil penerbitan surat utang digunakan untuk mendanai kegiatan umum usaha perseroan.
Sehubungan dengan penerbitan transaksi itu, perseroan telah menandatangani perjanjian pembelian efek pada 16 Juli 2018 antara BRI sebagai penerbit dan DBS Bank Ltd, Standard Chartered Bank sebagai joint lead managers.
Adapun The Bank of New York Mellon bertindak sebagai trustree. Selain itu, perseroan juga menandatangani perjanjian keagenan pada 20 Juli 2018 antara BRI dan the Bank of New York Mellon cabang London sebagai trustee, dan sebagai agen pembayar. Sedangkan the Bank of New York Mellon SA/NV, Luxembourg Branch sebagai registrar dan agen pengalihan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement