Saat Evakuasi, Longsor Masih Terjadi di Jalur Segara Anak

Longsor inilah yang menutup jalur Danau Segara Anak, sehingga tiga pendaki, dua porter, dan satu guide terjebak.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 31 Jul 2018, 12:35 WIB
Rereuntuhan bangunan rumah setelah gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang Lombok, Sumbawa, dan Bali, Minggu (29/7). (HO/NUSA TENGGARA BARAT DISASTER MITIGATION AGENCY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Longsor rupanya masih terjadi di sekitar Segara Anak, Gunung Rinjani, hingga saat ini. Hal ini dilaporkan tim gabungan yang tengah mengevakuasi enam pendaki dan jenazah Muhammad Ainul Taksim.

Longsoran tanah itu terjadi di jalan ke arah Danau Segara Anak atau di Pelawangan. Longsor inilah yang menutup jalur Danau Segara Anak, sehingga tiga pendaki, dua porter, dan satu guide terjebak di Gunung Rinjani.

Longsor akibat gempa di Lombok dan Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Timur, itu mulai terjadi pada Minggu, 29 Juli 2018.

Sementara enam orang tersebut berhasil dievakuasi pada 31 Juli 2018 pukul 06.51 Wita dalam kondisi sehat dan selamat.

Namun dalam perjalanannya, tim evakuasi justru menemukan tujuh orang warga lokal di Gua Susu atau Aik Kalaq. Mereka ditemukan pukul 09.07 Wita. Semuanya dalam keadaan sehat dan selamat.

Ketujuh orang itu pun dievakuasi bersama enam pendaki yang sebelumnya berada di Danau Segara Anak, Gunung Rinjani.

 


Pakai Helikopter

Sebanyak tiga pendaki diarahkan ke helikopter untuk evakuasi, sementara tiga porter dan tujuh orang yang ditemukan di Gua Susu diarahkan ke Pelawangan via darat.

Sebelumnya, enam orang yang berada di Segara Anak itu adalah tiga orang pegawai Pusdiklat LKPP, dua orang porter dan satu orang guide. Sedangkan satu orang jenazah adalah Muhammad Ainul Muksin, pendaki asal Makassar, meninggal akibat tertimpa material longsor di Gunung Rinjani saat terjadi gempa bumi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya