Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Royke Lumowa mempertanyakan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merobohkan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat.
Kata Royke, Anies terbilang terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sebab, Indonesia 18 hari lagi akan melaksanakan Asian Games 2018.
Advertisement
"Saya juga enggak tahu kenapa itu buru-buru dirobohkan, kan harusnya nunggu Asian Games. Buru-buru dikerjakan mungkin biar proyeknya cepet selesai," ujarnya.
Royke mengaku belum mengetahui apakah hal itu sudah dikomunikasikan ke Polda Metro Jaya. Sebab, hingga kini dia mengaku belum mendapatkan informasi soal dirobohkannya JPO tersebut.
"Saya enggak tahu ini sudah koordinasi sama Polda Metro belum. Nanya ke jajaran, belum ya. (Seharusnya) Kalau Pemprov kan komunikasi sama Pak Darmanti, Polda Metro," tegasnya.
Meski demikian, ucap Royke, pihaknya akan mempersiapkan personel untuk mengurai kemacetan apabila dibuatkan underpass untuk orang.
"Sudah ada personel ngatur. Memang yang macet di situ doang. Kalau lihat sih itu iya, terlalu cepat dilakukan eksekusi karena memang kenyataannya mengganggu, karena penyeberangan sebidang ini namanya, pelican crossing. Orang menyeberang di jalan, bukan elevated atau di atas," pungkas Royke.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan sudah diberi tahu akan hal itu. Namun, saat ditanyai surat izin, ia melemparkannya ke Pemprov DKI Jakarta.
"Tanya aja sama mereka, kan sudah berjalan, sudah kita bantu pengalihan arus," kata Yusuf di Polda Metro Jaya.
Reporter: Ronald
Saksikan video pilihan di bawah ini: