Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/7). Kakak kandung Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi di Pemkab Nganjuk. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/7). Kakak kandung Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar meninggalkan Gedung KPK seusai memenuhi panggilan penyidik di Jakarta, Selasa (31/7). Ini kali kedua Halim dipanggil penyidik setelah sebelumnya tak bisa hadir karena sakit. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar memberikan keterangan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/7). Kakak dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar tersebut diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi di Pemkab Nganjuk. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/7). Kakak kandung Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Bupati Nganjuk Taufiqurrahman. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar meninggalkan Gedung KPK seusai memenuhi panggilan penyidik di Jakarta, Selasa (31/7). Ini kali kedua Halim dipanggil penyidik setelah sebelumnya tak bisa hadir karena sakit. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)
Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar seusai pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/7). Kakak kandung Ketum PKB Muhaimin Iskandar itu diperiksa sebagai saksi kasus dugaan gratifikasi di Pemkab Nganjuk. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)