Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada pada perdagangan saham Senin pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (31/7/2018), IHSG melemah 91,49 poin atau 1,52 persen ke posisi 5.936,44. Indeks saham LQ45 turun 2,06 persen ke posisi 933,89. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Sebanyak 271 saham melemah sehingga menekan IHSG. 129 saham menguat dan 98 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 6.013,86 dan terendah 5.910,52. Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada Selasa pekan ini.
Baca Juga
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 483.224 kali dengan volume perdagangan 11,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 256,67 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.413.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,30 persen. Sektor saham infrastruktur susut 4,82 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham tambang melemah 2,72 persen dan sektor saham konstruksi tergelincir 2,2 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham TPMA naik 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham KBLM melonjak 22,88 persen ke posisi Rp 290 per saham, dan saham MFMI mendaki 22,31 persen ke posisi Rp 795 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham LPPF melemah 15,53 persen ke posisi Rp 8.025 per saham, saham SMART susut 11,03 persen ke posisi Rp 3.870 per saham, dan saham KRAS tergelincir 10,87 persen ke posisi Rp 410 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,52 persen. Sedangkan indeks saham acuan lainnya di Asia menguat. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,04 persen.
Selanjutnya indeks saham Thailand menguat 0,08 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,26 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,60 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,22 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah dipengaruhi minimnya sentimen positif dari domestik sehingga aksi ambil untung terjadi. Minimnya sentimen positif itu dari pembatalan kebijakan pencabutan domestic market obligation (DMO) oleh pemerintah turut pengaruhi pergerakan harga saham emiten tambang.
"Di sisi lain kinerja laba bersih Telkom pada semester I 2018 mengalami penurunan juga memberikan sentimen negatif yang membebani kinerja IHSG pada hari ini," ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Turun pada Awal Sesi Perdagangan
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Selasa 31 Juli 2018 ini. Investor asing melakukan aksi jual pada pembukaan perdagangan pagi ini.
Pada pra perdagangan saham, IHSG turun 15,01 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.012,92. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap melemah 37,31 poin atau 0,62 persen ke level 5.994,62.
Adapun indeks saham LQ45 melemah 1,09 persen ke posisi 943,03. Sebagian besar indeks saham acuan terbakar kecuali DBX yang naik 0,10 persen.
Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.013,86 dan terendah 5.986,83. Ada sebanyak 109 saham menguat dan 73 saham melemah, sementara 105 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 23.400 kali dengan volume perdagangan saham 411 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 413 miliar.
Investor asing jual saham Rp 23 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.404.
Hampir seluruh sektor berada di zona merah. Hanya ada satu sektor yang menghijau yaitu perkebunan dengan naik 0,22 persen.
Sektor saham infrastruktur turun 3,73 persen dan mencatatkan pelemahan terbesar. Disusul kemudian sektor saham aneka industri yang melemah 1,39 persen dan sektor saham pertambangan yang turun 1,32 persen.
Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham MFMI naik 24,62 persen ke posisi Rp 810 per saham, saham PEGE menguat 17,65 persen ke posisi Rp 160 per saham, dan saham ADMG naik 7,65 persen ke posisi Rp 394 per saham.
Sedangkan saham yang tertekan, antara lain LPPF turun 7,63 persen ke level Rp 8.775. Disusul saham TLKM melemah 6,65 persen ke level Rp 3.650 dan saham ISAT turun 5,01 persen ke level Rp 3.600.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement