Suku Bunga Acuan BI Bakal Capai 5,75 Persen hingga Akhir 2018

Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi untuk merespons perkembangan global dan domestik pada semester II 2018.

oleh Merdeka.com diperbarui 31 Jul 2018, 19:10 WIB
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE), Piter Abdullah Redjalam prediksi Bank Indonesia (BI) berpeluang naikkan suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate hingga 5,75 persen pada 2018.

"Saya perkirakan akan menaikkan 2 kali lagi. Saya berharapnya 25 bps semoga belajar dari yang kemarin 50 bps terlalu besar sehingga pada akhir tahun di kisaran 5,75 persen," ujar dia dalam 'CORE Mid-year review 2018', Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Hal ini dilakukan untuk merespons perkembangan global dan domestik pada semester II. Tidak hanya itu, kenaikan suku bunga acuan dilakukan untuk mempertahankan interest rate differential sehingga bisa mengurangi tekanan arus modal keluar. 

Piter menambahkan, dalam satu semester ke depan, ketegangan perdagangan antara AS dan China masih akan terus berlangsung. Meskipun ketegangan perdagangan antar AS dan Eropa mereda tetapi ketidak-pastian masih membayangi perdagangan global. 

"Kekhawatiran atas dampak negatif perang dagang antara AS dan China akan mendorong investor untuk mengalihkan investasinya ke asset-asset yang Iebih aman," uja Piter.

Di sisi lain, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan pada September dan Desember 2018. Jadi tekanan aliran dana investor asing yang keluar masih akan terjadi selama semester II 2018. 

Kenaikan suku bunga acuan sebesar 5,75 persen ini, diyakini masih cukup kondusif bagi perbankan. "Dengan asumsi tidak ada pemburukan akibat ketegangan perdagangan antara AS dan mitra dagang utamanya (China dan Eropa)," kata dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

2 dari 2 halaman

BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,25 Persen

Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada rapat bulanan yang digelar pada Kamis ini. Langkah tersebut sejalan dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan di Indonesia.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate di angka 5,25 persen, suku bunga Deposit Facility di level 4,50 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar di angka 6 persen.

"Keputusan ini berlaku efektif sejak 19 Juli 2018," jelas dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.

Keputusan ini sesuai dengan target Bank Indonesia untuk tetap memberikan daya tarik pasar keuangan Indonesia.

Pelonggaran kebijakan makroprudensial BI dapat meningkatkan fleksibilitas dan intermediasi perbankan bagi pertumbuhan ekonomi.

BI juga akan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah untuk mendorong peningkatan devisa pariwisata dan pembiayaan infrastruktur oleh swasta.

Ke depan, BI akan terus mencermati perkembangan dan prospek perekonomian baik domestik maupun global, untuk memperkuat respons bauran kebijakan yang perlu ditempuh.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya