Pengamat: Salim Segaf dan Ustaz Somad Tak Angkat Elektabilitas Prabowo

Jarak tingkat elektabilitas Prabowo dengan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi cukup jauh.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2018, 06:26 WIB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) foto bersama Presiden PKS Sohibul Iman (kanan) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri di Kantor DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Ada dua nama cawapres yang diusulkan para ulama kepada capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yaitu Salim Segaf Al-Jufri dan ustaz Abdul Somad (UAS). Namun, kedua nama itu dinilai tak akan meningkatkan elektabilitas jika nantinya Prabowo memilih salah satu di antara dua nama tersebut. Hal ini disampaikan pengamat dari lembaga kajian KedaiKOPI, Hendri Satrio.

Hendri mengatakan, jarak tingkat elektabilitas Prabowo dengan capres petahana Joko Widodo atau Jokowi cukup jauh. Karena itulah Prabowo membutuhkan pendamping yang dapat mendongkrak elektabilitasnya.

"Pak Prabowo kan tertinggal 20-an persen gitu ya (elektabilitas dibanding Jokowi). Jadi memang membutuhkan sosok yang bisa menambah elektabilitasnya. Nah dengan segala hormat, ustaz Abdul Somad dan Salim Segaf Al-Jufri agak sulit untuk menambal atau menambah level elektabilitas Pak Prabowo," jelas Hendri, Selasa, 31 Juli 2018.

Menurut Hendri, agar elektabilitasnya terus meningkat, Prabowo seharusnya mengambil tokoh yang telah memiliki nama di level nasional.

"Kalau memang mereka mau nasionalis religius ya memang mesti dicari tokoh-tokoh religius yang memiliki elektabilitas tinggi. Kalau dari hasil survei KedaiKOPI yang religius itu ada TGB, Romi (Romahurmuziy), Cak Imin, Said Agil Siradj sama Ma'ruf Amin. Tapi semuanya kan ada di pihak Pak Jokowi," jelas Hendri.

Dia mengatakan, Prabowo juga bisa mengambil tokoh nasionalis yang memiliki popularitas tinggi. Ini juga bisa mendongkrak elektabilitasnya. Tokoh nasional yang menurutnya cukup populer seperti Anies Baswedan dan Rizal Ramli.

"Salah satu solusinya bisa saja Prabowo mengambil tokoh nasionalis yang memiliki popularitas bagus. Seperti misalnya dari hasil survei KedaiKOPI ada Anies Baswedan, Susi Pudjiastuti, ada Rizal Ramli. Orang-orang itu bisa (jadi alternatif). Kita lihat saja nanti," tutupnya.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya