Pagi Hari Memandikan Sembari Melatih Kuda Pacu di Bibir Pantai Bima

Tradisi ini untuk melatih pernapasan dan otot kuda sebelum bertanding di lintasan pacu.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2018, 06:00 WIB
Para peserta saling balap saat mengikuti lomba pacuan kuda pantai tahunan di Sanlucar de Barrameda, dekat Cadiz, Spanyol (17/8). (AFP Photo/Cristina Quicler)

Liputan6.com, Bima - Masyarakat Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ternyata memiliki tradisi Kandeu Jara atau memandikan kuda di tengah laut untuk melatih kuda pacu agar kuat.

"Ini untuk melatih pernapasan dan otot kuda sebelum bertanding di lintasan pacu," ucap Muhammad Nur, pemilik kuda, saat ditemui di bibir pantai di Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, NTB, Selasa, 31 Juli 2018, dilansir Antara.

Dia menjelaskan bahwa kuda-kuda yang masih pemula ini perlu dilatih kekuatan ototnya di dalam air, sambil dimandikan.

"Ini untuk persiapan mengikuti pertandingan," tutur Muhammad Nur sambil menunggui kudanya dimandikan.

Sejak pagi hari, ada sekitar 10 kuda pacu dimandikan beberapa anak muda. Kuda-kuda itu dipacu berlari di kedalaman sekitar 1,5 meter di bibir pantai.

Pacuan kuda atau Pacoa Jara sudah sangat lekat di masyarakat NTB. Terutama, masyarakat Bima.

Pacoa Jara ini sudah menjadi salah satu hiburan rakyat dan menjadi agenda rutin di Kabupaten Bima. Muhammad Nur mengungkapkan bahwa kuda-kudanya itu dalam waktu dekat akan mengikuti lomba di arena pacuan kuda tradisional Desa Panda.

"Sudah diberi tahu oleh panitia, tapi saya lupa tanggalnya, makanya kuda-kuda saya latih di sini," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya