IHSG Dibuka Menghijau, tapi Belum Tembus Level 6.000

Sektor saham industri dasar naik 1,12 persen dan mencatatkan penguatan terbesar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 01 Agu 2018, 09:15 WIB
Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (1/8/2018) ini. Sektor saham industri dasar mendorong penguatan IHSG.

Pada pra-perdagangan saham, IHSG naik 16,49 poin atau 0,28 persen ke posisi 5.952,93. Kemudian pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat 19,87 poin atau 0,41 persen ke level 5.960,48.

Adapun indeks saham LQ45 menguat 0,55 persen ke posisi 938,31. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau, kecuali Pefindo25 yang turun 0,05 persen.

Pada awal perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.961,61 dan terendah 5.950. Ada sebanyak 123 saham menguat dan 33 saham melemah, sementara 114 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.366 kali dengan volume perdagangan saham 283 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 180 miliar.

Investor asing beli saham Rp 5 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.431.

Seluruh sektor berada di zona hijau. Sektor saham industri dasar naik 1,12 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor saham manufaktur yang naik 0,60 persen dan sektor saham pertambangan yang menguat 0,55 persen.

Saham yang menguat di awal sesi antara lain saham RIGS naik 34,10 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham CITA menguat 14,09 persen ke posisi Rp 1.700 per saham, dan saham PSSI naik 13,22 persen ke posisi Rp 197 per saham.

Sedangkan saham yang tertekan, antara lain KBLM turun 11,03 persen ke level Rp 258. Disusul saham NIKL melemah 7,23 persen ke level Rp 3.850 dan saham VOKS turun 5,85 persen ke level Rp 177.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Prediksi Analis

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

IHSG diramalkan terkoreksi pada perdagangan saham Rabu, (31/7/2018). Pada perdagangan saham kemarin, bahkan tercatat hampir semua sektor turun, kecuali aneka industri yang catatkan penguatan tipis pada penutupan perdagangan.

Oleh karena itu, analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyarankan saham-saham emiten batu bara untuk perdagangan Beberapa saham yang dapat dijadikan pilihan investor antara lain Nafan menyarankan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

"IHSG masih berpotensi untuk pelemahan lanjutan pada pergerakan indeks. IHSG akan berada di range 5.850-6.056," tutur dia di Jakarta, Rabu (1/8/2018).

Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi cenderung mencermati saham yang bervariatif. Saham emiten perbankan, hingga produsen kertas turut dalam daftar rekomendasi saham dari Lanjar.

Lanjar memilih saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Pabrik Kertas Tjiwi Tbk (TKIM), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), serta PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).

"Untuk hari ini IHSG berpeluang melemah terbatas. Rentang koreksi terbatas kira-kira di level 5.842-5.966," ujar dia.

Lanjar menyayangkan, setelah sempat sentuh ke level 6.000, tren IHSG justru kini menunjukan ke arah sebaliknya, yakni cenderung terkoreksi.

"Pergerakan IHSG secara teknikal bergerak pulled back upper bollinger bands dengan dead-cross, ini akan lebih mengarah pada pembalikan arah tren menuju bearish menguji support MA50 hingga lower bolinger bands setelah pulled back," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya