Liputan6.com, Jakarta - Kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini, Rabu (1/8/2018).
Tarif LRT yang diterapkan sebesar Rp 5.000 ke semua tujuan, kecuali penumpang yang naik dan turun dari stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, harus merogoh kocek Rp 10 ribu.
Selain untuk mengurai kemacetan, pengoperasian LRT ini untuk mendukung mobilitas penonton, atlet, dan official Asian Games yang digelar pada 18 Agustus-2 September 2018.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri memastikan atlet dan official Asian Games tidak dikenakan biaya alias gratis saat menggunakan LRT pertama di Indonesia ini.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, hal itu sesuai dengan permintaan Inasgoc untuk memberikan prioritas layanan prima bagi kontingen Asian Games untuk mobilisasi.
"Kami sudah sama dan nanti akan diberikan id (identitas) khusus untuk mereka agar mereka bisa cepat menggunakannya tanpa harus membayar," ungkap dia di Palembang, Selasa (31/7/2018) malam.
Pengoperasian LRT Palembang akan dilakukan PT Kereta Api Indonesia. Rencananya dari 13 stasiun, baru enam stasiun beroperasi mulai 1 Agustus 2018, yakni stasiun DJKA, Jakabaring, Ampera, Cinde, Bumi Sriwijaya, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Setidaknya ada enam rangkaian kereta LRT yang melayani masyarakat umum, atlet, dan official saat Asian Games 2018. Adapun dua rangkaian sisanya akan digunakan sebagai kereta cadangan di Depo Jakabaring. Satu rangkaian kereta bisa mengangkut maksimal 534 penumpang.
"Kalau saat Asian Games, dengan enam stasiun kami operasikan, hasil simulasi kami akan operasikan enam kereta, dengan headway sekitar 22 menit untuk jarak tempuh sekitar 50 - 60 menit," paparnya.
LRT Palembang melewati beberapa destinasi wisata di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, seperti Pasar Cende, Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, hingga Sungai Musi Palembang. Dengan begitu, LRT bisa memudahkan para kontingen Asian Games dan warga yang ingin berwisata.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karya Anak Bangsa
LRT dengan rute sepanjang 23,4 km tersebut merupakan karya anak bangsa. Konstruksinya senilai 10,9 triliun dilaksanakan PT Waskita Karya, trainset atau gerbong LRT dibuat di Pabrik PT INKA (Persero) di Madiun, dan PT Len Industri menyiapkan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, kelistrikan gardu atau substation, signal on depot, dan prasarana untuk tiket elektronik.
"Pengoperasiannya nanti dilakukan PT Kereta Api (Persero). Jadi semuanya pertama buat kita. Termasuk buat Kemenhub kami juga pertama kali membuat regulasi untuk LRT," ungkapnya.
Advertisement