Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) terus meningkatkan dan memelihara ruas jalan nasional di Pulau Sumbawa.
Salah satunya adalah ruas Sumbawa Besar menuju Dompu sepanjang 190 km yang kini kondisinya mantap 96,4 persen. Pembangunan ruas ini ditargetkan mantap 100 persen pada akhir 2018 melalui kegiatan preservasi, pemeliharaan rutin jalan dan jembatan dengan anggaran Rp 43 miliar.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan merupakan salah satu pelaksanaan Nawa Cita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden H. Jusuf Kalla untuk membangun Indonesia dari pinggiran.
Baca Juga
Advertisement
"Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasil pembangunan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (1/8/2018).
Kondisi jalan yang mantap memberikan dukungan kelancaran transportasi untuk pemasaran hasil-hasil pertanian di Sumbawa antara lain beras, jagung dan kedelai.
Selain itu, jalan nasional di Sumbawa juga menjadi jalur logistik utama truk kontainer dari Surabaya menuju Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui pelabuhan Ketapang-Gilimanuk, Padang Bai-Lembar, Kahyangan-Tano (Kabupaten Sumbawa Barat), dan Sape (Kabupaten Bima-Labuan Bajo NTT).
Lewati Pemandangan Laut yang Indah
Tantangan dalam preservasi jalan Sumbawa Besar hingga ke Dompu adalah adanya rusak ringan sepanjang 800 meter.Oleh karena itu, preservasi tengah disempurnakan dengan tahap pelapisan aspal overlay dengan menggunakan aspal buton sepanjang 6,9 km di lokasi yang berbeda.
Di antaranya, 3,9 km di Desa Sepayung pada Km 66-Km 69,9 dan 3 km di Desa Santong mulai dari Km 76,9-Km 79,9. Jalan Sumbawa Besar–Dompu menghubungkan sentra produksi pertanian di Kabupaten Sumbawa Besar, Dompu dan Bima dengan Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar. Pada Januari 2018 lalu, melalui pelabuhan ini dilakukan ekspor Jagung sebanyak 14.000 ton.
Ruas ini juga memiliki spot pemandangan yang laut yang indah terutama pada saat melewati Desa Labuhan Jambu yang bersebelahan dengan indahnya Laut Flores.
Tidak hanya konektivitas, Kementerian PUPR juga membangun bendungan dan embung di Pulau Sumbawa untuk menjamin kontinuitas suplai air irigasi ke lahan pertanian.
Sebanyak tiga bendungan yakni Bendungan Tanju yang Senin, 30 Juni 2018 diresmikan Presiden Joko Widodo, Bendungan Mila dan Bintang Bano dalam tahap konstruksi akan meningkatkan tampungan air di Pulau Sumbawa sebesar 108,7 juta m3.
Selain itu, Kementerian PUPR juga melakukan perbaikan Jembatan Padak Talas dengan tipe jembatan plat berongga (voided slab bridge) yang berada di Desa Santong. Jembatan sepanjang 13,8 meter ini memiliki lebar 7 meter dengan dua lajur. Ongkos pembangunan jembatan ini melalui paket tahun anggaran (TA) 2018 dengan biaya sebesar Rp 6,6 miliar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement