Perluasan Ganjil-Genap Sukses Kurangi Kepadatan, Bakal Dipermanenkan?

Sistem ganjil genap di wilayah Jakarta diperluas sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 77 Tahun 2018

oleh Herdi Muhardi diperbarui 01 Agu 2018, 15:44 WIB
Aparat kepolisian mensosialisasikan perluasan ganjil genap kepada pengendara mobil di kawasan Tomang, Jakarta, Senin (2/7). Dinas Perhubungan DKI mengerahkan 185 petugas untuk memantau uji coba perluasan ganjil genap. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem ganjil genap nomor kendaraan di wilayah Jakarta diperluas sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta No 77 Tahun 2018 tentang Pembatasan Lalu Lintas Dengan Sistem Ganjil Genap Selama Penyelenggaraan Asian Games.

Menurut Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa, perluasaan ganjil genap diharapkan dapat memberikan kelancaran Lalu Lintas selama Asian Games dan mobilitas para atlet tidak terganggu.

Lantas apakah sistem ganjil genap akan dipermanenkan usai penyelenggaraan Asian Games 2018?

"Permanen itu tergantung masyarakat bagaimana. Kalau bagus, iya (dilanjut)," kata Royke saat ditemui wartawan di kawasan Bundaran HI, Thamrin, Jakarta, Rabu (1/7/2018).

Royke mengatakan, dengan menggunakan sistem ganjil genap masyarakat bisa menikmati sedikit kelancaran dibanding seperti biasa, lantaran jumlah volume kendaraan berkurang.

Kata dia, sebelumnya pada Juli 2018 telah dilakukan sosialisai ganjil genap, hasilnya cukup megejutkan karena dua minggu pertama evaluasi ada peningkatan 11 persen kelancaran hasil ganjil genap.

"Kemudian dua minggu berikutnya ada peningkatan 14 persen. Kita target kelancarannya 18-20 persen. Ya mudah-mudahan dengan penindakan ini masyarakat jadi lebih patuh dan tidak ada nyuri-nyuri dan lain-lain," tuturnya.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Mengurangi Polusi Udara

Selain itu, dengan berkurangnya volume kendaraan, Royke percaya hal itu dapat membuat langit Jakarta jadi lebih biru karena polusi berkurang.

"Kaya sekarang udah bisa reduksi dengan pengurangan polusi hingga 50 persen. Kalau saya pakai kendaraan genap, jadi saya sendiri pakai sepeda pas tanggal ganjil," ucapnya.

Royke mengimbau, selain dengan menggunakan sistem ganjil genap untuk kelancaran, masyarakat diharapkan mampu beralih menggunakan kendaraan umum sebagai pilihan atau bersepeda bahkan berjalan kaki.

"Jadi, (ganjil genap permanen) kalau lebih bagus kenapa tidak," tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya