5 Perwira yang Dicopot Polri Sebulan Terakhir karena Ulahnya

Kebanyakan perwira yang dicopot Polri berpangkat AKBP.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 01 Agu 2018, 13:50 WIB
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta - Penangkapan mantan Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat AKBP Hartono oleh petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Sabtu 28 Juli 2018 telah mencoreng nama baik Polri.

Dia ditangkap karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu seberat sekitar 23,8 gram. Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun mengambil tindakan tegas. Perwira menengah itu dicopot dari jabatannya hari itu juga.

Selain Hartono, setidaknya ada empat perwira menengah berpangkat AKBP lainnya yang dicopot dari jabatannya dalam sebulan terakhir. Mereka diduga melanggar disiplin dan kode etik kepolisian hingga pidana.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, tindakan tegas tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen pimpinan Polri dalam meningkatkan kepercayaan publik.

"Siapa yang nggak bener kami copot, siapa pun bukan hanya pamen (perwira menengah) tapi pati (perwira tinggi) Polri juga yang terduga melakukan pelanggaran," ujar Iqbal di Jakarta Selatan, Selasa 31 Juli 2018.

Berikut 5 pamen berpangkat AKBP yang dicopot.

 


Gara-gara Dana Pilkada

AKBP Rachmat Kurniawan dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Sanggau, Kalimantan Barat pada 5 Juli 2018. Dia diduga menyelewengkan dana pengamanan Pilkada Kalimantan Barat di Kabupaten Sanggau. Termasuk menyunat uang saku jatah anggota.

Pencopotan tersebut berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1660/VII/KEP/2018. Jabatan Kapolres Sanggau kemudian diisi oleh AKBP Imam Riyadi yang sebelumnya menjabat Kapolres Kapuas Hulu.


Gara-gara Wanita

AKBP Bambang Wijanarko dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan diduga karena selingkuh. Pencopotan tersebut berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1679/VII/KEP/2018.

Bambang diduga memiliki hubungan khusus dengan polwan yang berdinas di Polres Pangkep. Jabatan Kapolres Pangkep kemudian diisi AKBP Tulus Sinaga.


Gara-gara Viral Plakat Kantor Polisi Bersama

Viralnya foto plakat kantor polisi bersama dengan bendera Indonesia dan China berdampak pada karir AKBP Sunario. Dia dicopot dari jabatannya sebagai Kapolres Ketapang, Kalimantan Barat.

Pencopotan itu berdasarkan Surat Telegram nomor ST/1726/VII/KEP/2018. Jabatan Kapolres Ketapang kemudian diisi oleh AKBP Yury Nurhidayat yang sebelumnya duduk sebagai Kapolres Singkawang.


Gara-gara Viral Aniaya Ibu-ibu

Kapolri Jenderal Tito Karnavian dibikin geram dengan beredarnya video pria memakai baju polisi menganiaya ibu-ibu. Belakangan diketahui, pria tersebut adalah AKBP Yusuf. Sementara ibu-ibu tersebut diduga pencuri di toko milik Yusuf.

Polri tetap tidak membenarkan aksi kekerasan sekalipun dilakukan terhadap pencuri. Yusuf pun akhirnya dicopot dari jabatannya di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Bangka Belitung.


Menilap sabu barang bukti kejahatan

AKBP Hartono yang diamankan oleh petugas Bandara Soetta pada Sabtu lalu ternyata pemakai narkoba. Berdasarkan pemeriksaan sementara, dia mengaku beberapa kali mengonsumsi narkoba jenis sabu.

Mirisnya, sabu yang dibawa saat ditangkap di Bandara Soetta ternyata didapat dari barang bukti kejahatan yang tengah ia tangani. Hartono sendiri berada di Jakarta karena menyusul anak buahnya yang tengah melakukan pengembangan kasus narkoba.

Kini Hartono telah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat. Dia juga masih diperiksa oleh Divisi Propam Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya untuk mengurai pidananya.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya