Cerita Warga Palembang Penasaran Ingin Coba LRT

LRT Palembang melewati beberapa destinasi wisata di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 01 Agu 2018, 16:04 WIB
Warga Palembang tetap antusias meski kini naik Kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang tak lagi gratis. (Nurseffi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini, Rabu (1/8/2018). Warga Palembang tetap antusias meski kini naik LRT tak lagi gratis.

Bahkan sejumlah warga sengaja datang ke stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II karena penasaran karena ingin menjajal LRT pertama di Indonesia tersebut. Salah satunya Ilya yang baru pertama kali naik LRT.

"Saya sengaja ke sini bawa anak saya karena pengen merasakan sensasinya naik LRT," kata Ibu satu anak ini saat ditemui Liputan6.com, Rabu (1/8/2018).

Dia mengaku senang naik LRT karena selain nyaman, kehadiran LRT juga bisa mengurai kemacetan. "Nyaman, adem dan bebas macet, " tutur dia.

Warga lainnya Ningsih juga sengaja ke Bandara untuk mencoba naik LRT. "Setelah coba ternyata rasanya enak, nyaman," tutur dia.

Warga lainya yaitu Haji Dahlan mengaku senang dengan beroperasinya LRT Palembang. Selain nyaman, tarif LRT juga cukup terjangkau.

Sekedar informasi, tarif LRT Palembang dibanderol Rp 5.000 ke semua tujuan, kecuali penumpang yang naik dan turun dari stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, harus merogoh kocek Rp 10.000.

"Waktu kemarin masih gratis, banyak warga yang enggak turun. Jadi di dalam LRT saja, bolak balik menikmati LRT," ungkap pria berusia 61 tahun ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Atlet Asian Games Gratis Naik LRT Palembang

Interior kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini, Rabu (1/8/2018). (Nurseffi/Liputan6.com)

Kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan, resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini, Rabu (1/8/2018).

Tarif LRT yang diterapkan sebesar Rp 5.000 ke semua tujuan, kecuali penumpang yang naik dan turun dari stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, harus merogoh kocek Rp 10 ribu.

Selain untuk mengurai kemacetan, pengoperasian LRT ini untuk mendukung mobilitas penonton, atlet, dan official Asian Games yang digelar pada 18 Agustus-2 September 2018.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri memastikan atlet dan official Asian Games tidak dikenakan biaya alias gratis saat menggunakan LRT pertama di Indonesia ini. 

Menurut dia, hal itu sesuai dengan permintaan Inasgoc untuk memberikan prioritas layanan prima bagi kontingen Asian Games untuk mobilisasi.

"Kami sudah sama dan nanti akan diberikan id (identitas) khusus untuk mereka agar mereka bisa cepat menggunakannya tanpa harus membayar," ungkap dia di Palembang, Selasa (31/7/2018) malam.

Pengoperasian LRT Palembang akan dilakukan PT Kereta Api Indonesia. Rencananya dari 13 stasiun, baru enam stasiun beroperasi mulai 1 Agustus 2018, yakni stasiun DJKA, Jakabaring, Ampera, Cinde, Bumi Sriwijaya, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Setidaknya ada enam rangkaian kereta LRT yang melayani masyarakat umum, atlet, dan official saat Asian Games 2018. Adapun dua rangkaian sisanya akan digunakan sebagai kereta cadangan di Depo Jakabaring. Satu rangkaian kereta bisa mengangkut maksimal 534 penumpang.

"Kalau saat Asian Games, dengan enam stasiun kami operasikan, hasil simulasi kami akan operasikan enam kereta, dengan headway sekitar 22 menit untuk jarak tempuh sekitar 50 - 60 menit," paparnya.

LRT Palembang melewati beberapa destinasi wisata di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, seperti Pasar Cende, Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, hingga Sungai Musi Palembang. Dengan begitu, LRT bisa memudahkan para kontingen Asian Games dan warga yang ingin berwisata.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya