Liputan6.com, Jakarta - Kereta api ringan atau light rail trainset (LRT) Palembang, Sumatera Selatan resmi beroperasi secara komersial mulai hari ini, Rabu (1/8/2018).
Tarif LRT yang diterapkan yakni sebesar Rp 5.000 ke semua tujuan, kecuali penumpang yang naik dan turun dari stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, harus merogoh kocek Rp 10.000.
"Tarif Rp 5.000 itu untuk commuter antar stasiun. Sedang kalau naik turun bandara Rp 10 ribu. Ini biasa di mana-mana, jadi memang itu yang ke bandara masyarakat ability to pay-nya lebih tinggi dibandingkan commuter," Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri di Palembang.
Zulfikri menuturkan, tarif tersebut cukup terjangkau karena masih disubsidi pemerintah. Jika dihitung dengan investasi proyek Rp 10,9 triliun, harga keekonomian tiket LRT berkisar Rp 30 ribu.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk saat ini masih subsidi, sampai akhir tahun masih subsidi. Mungkin tahun depan juga masih subsidi karena kalau kita fullcovery comercial yaa kayaknya enggak mungkin ya," paparnya.
Untuk menutupi subsidi tersebut, lanjut dia, Kemenhub akan mencoba mengomersialkan aset-aset LRT yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan. Adapun tiang-tiang LRT bisa digunakan untuk sarana reklame, lalu bidang lahan di area LRTjuga bisa dimanfaatkan untuk proyek properti transit oriented development (TOD).
Pengoperasian LRT Palembang akan dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia. Rencananya dari 13 stasiun, baru 6 stasiun beroperasi mulai 1 Agustus 2018 yakni stasiun DJKA, Jakabaring, Ampera, Cinde, Bumi Sriwijaya dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Setidaknya ada 6 rangkaian kereta LRT yang melayani masyarakat umum, atlet dan official saat Asian Games 2018. Sedangkan dua rangkaian sisanya akan digunakan sebagai kereta cadangan di Depo Jakabaring. Satu rangkaian kereta bisa mengangkut maksimal 534 penumpang.
"Kalau saat Asian Games, dengan 6 stasiun kami operasikan, hasil simulasi kami akan operasikan enam kereta, dengan headway sekitar 22 menit untuk jarak tempuh sekitar 50 sampai 60 menit," paparnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karya Anak Bangsa
LRT dengan rute sepanjang 23,4 kilometer (km) tersebut merupakan karya anak bangsa. Di mana kontruksinya dilaksanakan PT Waskita Karya, trainset atau gerbong LRT dibuat di Pabrik PT INKA (Persero) di Madiun, dan PT Len Industri menyiapkan sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, kelistrikan gardu atau substation, signal on depot, dan prasarana untuk tiket elektronik.
"Pengoperasiannya nanti dilakukan PT Kereta Api (Persero). Jadi semuanya pertama buat kita. Termasuk buat Kemenhub kami juga pertama kali membuat regulasi untuk LRT," ungkapnya.
Advertisement