Prancis Larang Penggunaan Smartphone di Sekolah

Larangan penggunaan smartphone di sekolah Prancis ini berlaku untuk siswa dengan usia di bawah 15 tahun ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 03 Agu 2018, 07:30 WIB
Ilustrasi Dua Orang Anak Muda Bermain Gim Mobile. Kredit: NatureaAddict via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Prancis dilaporkan telah mengambil tindakan tegas soal penggunaan smartphone di dalam sekolah. Awal pekan ini, otoritas setempat melarang siswa untuk memakai smartphone selama berada di sekolah.

Dikutip dari The Verge, Jumat (3/8/2018), larangan ini berlaku untuk siswa yang berusia di bawah 15 tahun. Mereka diminta untuk meninggalkan smartphone-nya di rumah atau mematikannya selama berada di sekolah.

Untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, setingkat sekolah menengah atas, pemerintah memberikan kesempatan apakah sekolah akan memberlakukan aturan larangan smartphone ini selama kegiatan belajar mengajar.

Larangan ini juga mencakup penggunaan tablet, komputer, dan perangkat lain yang terhubung ke internet. Kendati demikian, ada beberapa pengecualian, seperti bagi siswa penyandang disabilitas atau penggunaan yang menunjang kegiatan belajar mengajar.

Aturan ini sendiri sebenarnya merupakan janji kampanye yang diungkapkan oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Karenanya, Presiden Macron pun langsung memberlakuan aturan ini lewat akun Twitter-nya.

"Larangan umum pengguna ponsel di sekolah dan perguruan tinggi telah diadopsi. (Ini) bentuk komitmen yang dilakukan," tulis Macron melalui akunnnya @EmmanuelMacron.

Untuk informasi, ini bukan kali pertama Prancis melarang penggunaan smartphone di sekolah. Pada 2010, pemakaian smartphone selama kegiatan mengajar dilarang oleh pemerintah.

Awal 2018, pemerintah juga melarang aktivitas berkirim SMS selama berada di mobil. Pemberlakuan aturan ini juga diterapkan saat mobil berada di pinggir jalan.


Rambu Khusus Buat Pengemudi yang Nekat Nyetir Sambil Telepon

Ilustrasi Teriak dan Marah di Telpon (iStockphoto)

Selain Prancis, Inggris juga sudah menerapkan aturan serupa terkait penggunaan ponsel saat berkendara. Kepolisan Norfolk, Inggris menerapkan sebuah sistem baru berupa rambu lalu lintas khusus. 

Dikutip dari Telegraph, Senin (16/7/2018), rambu ini akan mengingatkan pengemudi yang menelepon. Jadi, rambu lalu lintas ini dapat mendeteksi sinyal yang terpancar dari smartphone di dalam kendaraan.

Jika terdeteksi ada sinyal dari kendaraan, rambu berupa tanda dilarang menelepon akan menyala untuk memperingkatkan pengemudi.

Rambu ini bekerja dengan menggunakan pemindai untuk mendeteksi sinyal radio saat seseorang dalam mobil melakukan panggilan. Pemindai ini juga dapat membedakan antara sinyal radio ponsel dan sinyal Bluetooth.

Karenanya, pengemudi yang memakai Bluetooth untuk menelepon dengan akses nirkabel, tidak diperingatkan. Pemindai ini juga tidak dapat memonitor koneksi data, sehingga pengemudi yang mengakses internet tidak terdeteksi.

Ada tiga rambu yang sudah disiapkan di jalanan Norwich, Norfolk, Inggris. Meski sudah terpasang, rambu ini masih digunakan sebatas pengingat, sehingga pelanggarnya tidak akan dihukum. 


Langkah Negara Lain

Ilustrasi pengguna smartphone. (Sumber Foto: Pexels)

Selain saat berkendara, berjalan dengan memainkan smartphone juga memiliki bahaya tersendiri. Sejumlah pemerintah kota pun sudah mulai mengingatkan bahaya hal tersebut. 

Salah satunya dilakukan pemerintah daerah Western Cape, Afrika Selatan. Pemerintah setempat mengeluarkan kampanye 'It Can Wait' untuk mencegah orang berjalan atau mengemudi sambil menggunakan smartphone.

Untuk mendukung kampanye tersebut, pemerintah kota juga merilis video yang menggambarkan para pejalan kaki yang menggunakan smartphone kerap terjatuh atau tersandung.

Uniknya, video itu tak dibuat secara khusus, melainkan kolase dari rekaman CCTV di jalanan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengetahui dampak bahaya dari menggunakan smartphone saat berjalan. 

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya