Purwakarta Waspada Kebakaran, Karawang Krisis Air Bersih

Warga sejak sebulan terakhir harus mengeluarkan duit ekstra demi memenuhi kebutuhan air bersih di Karawang dan Purwakarta.

oleh Abramena diperbarui 02 Agu 2018, 17:33 WIB
Penyaluran air bersih menggunakan water canon di Karawang. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibiesono meminta masyarakat mengantisipasi kekeringan dan kebakaran. Itu terkait musim kemarau yang cukup panjang pada tahun ini.

"Apalagi untuk wilayah yang berpotensi kebakaran, jangan sembarangan membakar sampah sembarangan," katanya ketika ditemui di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Purwakarta, Kamis (2/8/2018).

Ia menyebut sejumlah titik yang rawan kebakaran di Purwakarta. Titik-titik rawan itu adalah Kecamatan Bungursari, Jatiluhur, Campaka, Cibatu, serta Kecamatan Tegalwaru. Sementara, Kecamatan Pondoksalam yang bukan daerah rawan kini masuk dalam kategori rawan bencana kekeringan.

"Ada gejala perubahan yang harus diwaspadai juga, Pondoksalam yang tidak masuk kategori kali ini menjadi salah satu wilayah rawan kekeringan," ujar Wibie.

Untuk wilayah yang disinyalir kesulitan air bersih, Wibie menyatakan siap membantu dengan terus berkoordinasi dengan pihak PDAM Purwakarta. "Bagi yang membutuhkan air bersih, silahkan laporkan pada kami, karena kita terus berkoordinasi bahkan kita sudah standby kendaraan water supply," ujar dia.

Karawang Krisis Air Bersih

Sementara itu, ribuan liter air bersih didistribusikan kepada untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga yang mengalami krisis air bersih di Karawang. Salah satunya dilakukan pihak Kepolisian Resor Karawang.

Dengan menggunakan mobil water cannon, olisi mengirimkan air bersih itu ke sejumlah titik, termasuk kepada warga Palasari Desa Kutalanggeng ,Kecamatan Tegalwaru, Karawang.

Dengan tingginya kebutuhan warga atas air bersih, mobil berkapasitas 8 ribu liter iru ludes hanya kurang dari dua jam. Mereka bahkan sempat berebut agar peralatan untuk menampung air yang mereka bawa bisa terisi.

Agar situasi terkendali, sejumlah petugas kepolisian kemudian mengisi jeriken dan ember milik warga yang sudah menunggu kedatangan pembagian air bersih dari Polres Karawang tersebut.

"Pembagian air bersih dikakukan di tiga titik yang mengalami krisis air bersih bagi warga terdampak kekeringan selama bulan ini," kata Kapolres Karawang AKBP Slamet Waloya.

Dia menuturkan tiga tangki air bersih dibagikan kepada warga menggunakan water canon. Air yang disalurkan merupakan air dari PDAM yang bisa dikonsumsi.

"Kami membagikan air bersih kepada warga menggunakan kendaraan taktis, sisanya bantuan dari BPBD dan Dinsos," kata Slamet.

Pembagian air bersih ini sangat membantu. Warga biasanya harus membeli Rp 10 ribu per jeriken untuk memenuhi kebutuhan minum dan memasak.

"Sebelum mendapatkan air bersih dari Polres, kami membeli air Rp 10 ribu per jerigen untuk kebutuhan minum dan memasak," kata Lisna, salah seorang warga.

Warga berharap, bantuan air bersih dari Polres Karawang yang secara gratis ini rutin diberikan selama musim kemarau panjang yang melanda. Krisis air bersih di Karawang terjadi di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Tegal Waru dan Pangkalan. Sumur dan sumber air diwilayah itu sudah mengering sejak satu bulan terakhir.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya