Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengklaim mendapat banyak dukungan dari kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hal itu terkait kemenangan Fahri di tingkat kasasi dalam perkara pemecatan dirinya oleh pengurus PKS.
"Tadi saya mendapatkan banyak sekali Whatsapp dan pesan dari kader yang sederhananya ngomong 'semoga pimpinan kita segera sadar'. Umumnya bilang begitu," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/8/2018).
Advertisement
Ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendoakannya berjuang mempertahankan haknya sebagai kader PKS. Dia berjanji akan pasif dalam menyikapi putusan tersebut.
Dia menganggap keputusan pimpinan PKS memecatnya dapat membuat partai rusak. "Dan itu dilakukan oleh pimpinan yang sama, yang memecat saya dan sekarang ini melakukan deal-deal politik, bisa dibilang secara amatir," tegas Fahri.
Karena rentetan persoalan itu, Fahri meyakini citra PKS akan rusak jelang Pemilu Serentak 2019 mendatang. Bahkan, dia memperkirakan PKS tidak akan lolos ke parlemen jika masalah ini berlarut-larut.
"Dan itu menyebabkan citra dan reputasi partai makin lama makin terpuruk, sehingga saya memprediksi partai ini bisa hilang di pemilu yang akan datang," ungkap Fahri.
Rangkaian Putusan Pengadilan
Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Partai Keadilan Sejahtera atas perkara perseteruannya dengan Fahri Hamzah. Wakil ketua DPR itu melawan partainya karena menolak dipecat.
Babak pertama dimulai saat Fahri Hamzah menggugat PKS ke meja hijau. Gugatan Fahri dikabulkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 14 November 2016. Tidak hanya itu, PKS juga diwajibkan membayar Rp 30 miliar kepada Fahri.
Tak terima, PKS ajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Namun kalah lagi. Hingga akhirnya PKS mengajukan kasasi. Di Mahkamah Agung, permohonan PKS ditolak. Perkara yang diputus pada 30 Juli kembali memenangkan Fahri.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement