Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (2/8/2018), IHSG turun 21,69 poin atau 0,36 persen ke posisi 6.011,72. Indeks saham LQ45 melemah 0,52 persen ke posisi 949,38.
Sebanyak 230 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sebanyak 148 saham menghijau dan 131 saham diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.039,58 dan terendah 6.011,72. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 426.777 kali dengan volume perdagangan saham 10,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Investor asing beli saham Rp 144 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.468.
Dari 10 sektor pembentuk indeks hanya ada tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan, kontruksi dan keuangan. Sedangkan 7 sektor lainnya melemah.
Penurunan sektor saham dipimpin sektor aneka industri yang tertekan 1,97 persen. Disusul sektor saham pertambangan melemah 1,34 persen dan sektor saham industri dasar turun 1,16 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham GLOB melonjak 32,48 persen ke posisi Rp 208 per saham, saham RIGS menanjak 25 persen ke posisi 290 per saham, dan saham TCPI naik 24,92 persen ke posisi 4.010 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TPMA merosot 14,29 persen ke posisi 312 per saham, saham MLPT susut 12,92 persen ke posisi 775 per saham, dan saham NUSA tergelincir 12,41 persen ke posisi 254 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Sebelumnya, analis memperkirakan IHSG akan cenderung mendatar pada perdagangan saham Kamis ini.
Analis PT Kresna Securities William Mamudi meramalkan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham berpotensi sideways (datar). Mamudi menilai, aksi jual dan beli sama-sama kuat pada perdagangan saham.
Sektor saham konsumsi kata Mamudi akan cenderung golden cross pada perdagangan saham hari ini. Namun di sisi lain, Mamudi mengatakan saham emiten infrastruktur dapat tertekan sehingga menjadi beban bagi IHSG.
Sementara itu, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG justru menunjukan tren naik (bullish). IHSG dipandang akan lanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini. Nafan menuturkan, IHSG berpotensi perkasa di kisaran 5.915-6.093.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya juga senada dengan Nafan. William mengatakan, laju IHSG kini berpeluang berada di zona hijau. Rilis data ekonomi seperti biasa topang laju IHSG.
Advertisement