Efek yang Terjadi di Kulit Jika Sering Lakukan Pengelupasan Kimia

Simak di sini apa yang sebenarnya terjadi pada kulit saat Anda melakukan pengelupasan kimia, penasaran?

oleh Annissa Wulan diperbarui 12 Agu 2018, 18:30 WIB
Ilustrasi kecantikan pakai masker wajah (iStockphoto/diego_cervo)

Liputan6.com, Jakarta Dalam istilah sederhana, pengelupasan kimia menggunakan asam untuk memecah lapisan atas kulit. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tampilan garis halus, kerutan, dan warna kulit yang tidak merata.

Percaya atau tidak, pengelupasan kimia ini telah dilakukan sejak pertengahan tahun 1800-an. Pertama-tama, Anda harus memahami bahwa tidak semua pengelupasan kimia sama.

Pengelupasan kimia dapat dilakukan dengan berbagai jenis produk berbeda dan ada perbedaan besar bagaimana produk-produk tersebut mempengaruhi kulit. Ada tiga jenis pengelupasan kimia, yaitu superfisial, medium, dan mendalam, seperti dilansir dari huffingtonpost.com.

Ketika berbicara tentang pengelupasan kimia, banyak orang sebenarnya mengarah pada jenis superfisial, karena proses itu hanya membutuhkan sedikit waktu henti. Anda mungkin akan mengalami sedikit kemerahan selama 20 menit hingga setengah jam, atau kekeringan dan pengelupasan kulit selama beberapa hari setelah melakukan pengelupasan kimia.

 

 


Yang terjadi pada kulit saat Anda melakukan pengelupasan kimia

Ilustrasi facial wajah (iStockphoto)

Jenis asam yang sering digunakan untuk melakukan pengelupasan kimia superfisial adalah glycolic, salicylic, kojic, dan malat. Pengelupasan kimia superfisial baik untuk mengatasi garis halus, keriput, pori-pori yang besar, bintik-bintik hitam, dan mengencangkan kulit.

Sedangkan pengelupasan kimia sedang biasanya dilakukan pada kulit yang memiliki masalah cukup berat, seperti bintik-bintik hitam akibat matahari, bekas jerawat, hingga lingkaran hitam di bawah mata. Kelemahan dari proses ini adalah periode pemulihan yang cukup lama, mulai dari lima hingga tujuh hari, di mana kulit Anda hanya boleh menggunakan salep dan masih menampilkan kemerahan.

Terakhir adalah pengelupasan kimia dalam biasanya menargetkan masalah kulit yang lebih serius, seperti bekas jerawat yang parah, kerusakan kulit akibat sinar matahari, dan keriput. Namun, ingat bahwa para ahli tidak menganjurkan bagi Anda yang memiliki warna kulit gelap untuk melakukan pengelupasan kimia dalam, karena dapat menyebabkan jaringan parut atau hiperpigmentasi.


Yang terjadi pada kulit saat Anda melakukan pengelupasan kimia

Ilustrasi perawatan kecantikan (iStockphoto)

Waktu henti yang paling umum saat Anda melakukan pengelupasan kimia dalam adalah sekitar 7 hingga 10 hari, namun beberapa kasus bahkan bertahan hingga 2 minggu. Sebelum melakukan pengelupasan kimia, sebaiknya pastikan kulit wajah benar-benar bersih, karena minyak bisa menghalangi asam untuk masuk ke dalam kulit.

Selain itu, penting untuk menggunakan salep di mata, hidung, dan mulut untuk melindungi area-area tersebut. Lamanya asam untuk masuk ke dalam kulit benar-benar tergantung kekuatan dan jenis kulit itu sendiri.

Selama proses pengelupasan, bahan kimia atau asam yang digunakan akan membuat kulit bereaksi dengan melarutkan lapisan terluar kulit, membantu warna kulit, tekstur, dan meningkatkan pembentukan kolagen. Anda juga bisa melakukan pengelupasan kulit ini di rumah, maupun di salon dengan profesional.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya