Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas kawasan ganjil-genap di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.
Perluasan ini dilakukan untuk mendukung gelaran Asian Games 2018 dengan Jakarta dan Lampung sebagai tuan rumah.
Perluasan pun berimbas pada para pengguna mobil yang harus mencari jalur alternatif dan secara tidak langsung berpengaruh pada mitra pengemudi perusahaan taksi online. Sebab, mereka harus menyesuaikan kendaraannya dengan aturan yang berlaku saat itu.
Karena itu, Grab mengumumkan telah menggunakan algoritma khusus di layanan GrabCar.
Disampaikan Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar, langkah ini merupakan bentuk dukungan penyelenggaraan Asian Games 2018 dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk pelanggan.
Baca Juga
Advertisement
"Algoritma khusus untuk layanan GrabCar ini mendukung fungsi penyaringan dan pencocokkan plat ganjil-genap di Jakarta secara real-time dari kendaraan milik mitra pengemudi sesuai lokasi penjemputan dan tujuan, jam, serta tanggal perjalanan," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Jumat (3/8/2018).
Cara ini, menurut Mediko, sekaligus mendukung upaya pemerintah mengurangi kemacetan.
"Penerapan kebijakan ini mendorong Grab untuk menerapkan algoritma tersebut ke area dan jam-jam yang lebih luas guna mendukung pelaksanaan Asian Games 2018," tuturnya menjelaskan.
Sekadar informasi, perluasan jalur ganjil-genap untuk kendaraan roda empat sudah diberlakukan mulai 1 Agustus 2018. Dengan demikian, sanksi tilang pun mulai diberlakukan pada para pelanggar.
Adapun durasi pemberlakuan ganjil-genap mulai pukul 06.00 pagi higga pukul 21.00 WIB.
Ada empat titik perluasan lokasi ganjil-genap saat perhelatan Asian Games 2018: Jalan S Parman - Jalan Gatot Subroto - Jalan MT Haryono - Jalan DI Panjaitan - Jalan A. Yani-Simpang Coca Cola atau Jalan Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.
Lalu, Arteri Pondok Indah yang dimulai dari Simpang Kartini hingga Simpang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Kemudian, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Terakhir, Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kantongi Rp 14,4 Triliun dari Investor, Grab Fokus ke Indonesia
Grab melaporkan berhasil mendapatkan investasi sebesar USD 1 miliar dari sekelompok firma keuangan. Kabar gembira ini datang bagi Grab setelah pada Juni lalu perusahaan mendapat USD 1 miliar dari pembelian saham yang dilakukan Toyota Motor Corp.
Usai mendapat investasi dari Toyota, Grab ditaksir memiliki nilai USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,4 triliun (1 USD = Rp 14.471). Mereka menyebut akan memakai dana investasi untuk memperkuat layanan online-to-offline mereka di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, demikian laporan Business Insider.
Beberapa firma keuangan yang berinvestasi adalah OppenheimerFunds, Ping An Capital, Macquarie Capital, dan Lightspeed Venture Partners. Selain itu, Vulcan Capital milik Paul Allen (salah satu pendiri Microsoft) juga termasuk dalam daftar investor.
Bila di negara Asia Tenggara lain Grab tidak ada lawan, di Indonesia mereka masih melawan dominasi Go-Jek. Indonesia sendiri merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara.
Grab yang berusia enam tahun telah mendapat dukungan dari Didi Chuxing dan SoftBank Group Corp dari Jepang. Belum lagi fakta bahwa belakangan ini mereka mengakuisisi Uber, walaupun keputusan itu masih terjerat kontroversi hukum.
Sementara, Go-Jek didukung oleh raksasa teknologi Tencent Holding asal China, firma private equity KKR & Co LP, Warburg Pincus LLC, dan pemodal ventura Sequoia Capital.
Grab awalnya hanyalah aplikasi untuk memesan taksi, dan kemudian turut membuka pelayanan di sektor konsumen dan teknologi finansial.
Advertisement
MK Tolak Legalkan Ojek Online, Ini Kata Bos Grab
Keberadaan ojek online masih menuai pro dan kontra. Terakhir, Mahkamah Konstitusi (MK) menolak ojek online harus dilegalkan.
CEO and Co-founder Grab Anthony Tan mengatakan, dirinya mendukung penuh keputusan pemerintah. Perusahaan akan terus sejalan dengan regulasi pemerintah di Indonesia.
"Kami akan terus bekerja untuk pemerintah. Kami telah berinvestasi banya. Kami juga menciptakan jutaan lapangan pekerjaan bagi banyak masyarakat di Indonesia," ucap dia di Singapura, Selasa, 10 Juli 2018.
Anthony menilai pemerintah sangat mendukung kebutuhan mobilisasi masyarakat di Indonesia. Hal ini salah satunya dengan keberadaan ojek online.
"Kami hanya ingin bekerja dengan pemerintah. Dan pemerintah sendiri sangat mendukung dalam memobilisasi masyarakatnya di seluruh Indonesia," ujarnya.
Anthony mengatakan bahwa keinginan pemerintah sejalan dengan visi dan misi perseroan. Pihaknya pun ingin membantu pemerintah dalam menyediakan transportasi bagi masyarakat.
"Jadi, kami rasa semua ini sejalan dengan pemerintah. Kami menciptakan lapangan pekerjaan. Dan hari ini kami merayakan pencapaian 2 miliar pengemudi Grab di seluruh Asia Tenggara," ujarnya.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: