Gunungkidul - Masyarakat terdampak kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terus bertambah. Saat ini setidaknya ada 116.216 jiwa yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Sebelumya hanya 96.523 warga yang mengalami krisis air bersih. Wilayahnya masih mencakup di 11 kecamatan dan 54 desa.
"Kalau daerahnya masih sama, tapi (warga terdampak kekeringan) jumlahnya bertambah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul Edy Basuki, Jumat (3/8/2018).
Hingga kini, BPBD Gunungkidul belum menetapkan status tanggap darurat. Berbeda dengan di Kabupaten Kulon Progo, terdapat delapan kecamatan terdampak kekeringan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami belum menetapkan tanggal darurat. Karena dari segi droping air bersih masih jalan. Permohonan batuan dari masyarakat juga masih belum terlalu banyak," kata Edy.
Pendistribusian air bersih diangkut dengan enam unit armada tangki. Per harinya, target distribusi mencapai 24 tangki. Masing-masing tangki bermuatan 4-5 ribu liter air bersih.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Agus Sudaryatno menambahkan, musim penghujan di wilayah DIY diperkirakan mulai awal November mendatang. Untuk itu, masyarakat diimbau mewaspadai ancaman bencana kekeringan.
Terutama di wilayah yang letak geografisnya berupa daratan tandus. "Sepertinya perlu diwaspadai, agar masyarakat melakukan penghematan air," pesan Agus.
Baca berita menarik JawaPos.com lainnya di sini.
Saksikan video pilihan berikut ini: