Menko Darmin Beberkan Jurus buat Genjot Penerimaan Devisa

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membeberkan cara pemerintah untuk menggenjot penerimaan devisa.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Agu 2018, 16:07 WIB
Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia. Liputan6.com/Tommy Kurnia

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution membeberkan cara pemerintah untuk menggenjot penerimaan devisa di tengah kondisi ekonomi saat ini.

Dia mengatakan, ada beberapa sektor yang sudah dipersiapkan seperti pariwisata. "Untuk pariwisata kita sudah merumuskan langkah-langkah konkret. Kita sudah banyak mengarahkan pembangunan untuk pariwisata itu tentu saja soal infrastruktur dan hotel," ujar Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Darmin menjelaskan, selain memperbaiki infrastruktur pariwisata, pemerintah juga memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus UKM di daerah pariwisata.

"Kita juga merumuskan pemberian KUR untuk UKM di daerah pariwisata seperti homestay, restoran kecil, penjualan kerajinan. Itu konkret," ujar dia.

Darmin mengatakan, pemerintah juga sedang merancang perluasan penggunaan Biodisel 20 persen atau B20 untuk non Public Service Obligation atau non subsidi. Hal ini diyakini akan menghemat devisa karena akan berdampak pada pengurangan penggunaan solar.

"Kedua, pemerintah juga memutuskan segera melaksanakan B20 untuk biodiesel baik PSO maupun non PSO. Itu akan menghemat devisa karena dia akan mengurangi penggunaan solar yang tadinya hanya untuk PSO yang B20, ke depannya akan menggunakan B20 untuk semua penggunaan solar dalam negeri," ujar dia. 

Langkah-langkah ini kata Darmin Nasution, masih terus dimatangkan pemerintah, termasuk mendorong tambahan ekspor batu bara.

"Sekarang itu juga sedang dibahas, dan dievaluasi oleh Kementerian ESDM dan Kemenko Maritim, persoalan mendorong tambahan ekspor batu bara. Itu konkret, bukan abstrak dan bukan angan-angan," ujar dia.

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com


Pemerintah Siapkan Kebijakan buat Jaga Rupiah

Petugas menunjukkan uang kertas rupiah di Bank BUMN, Jakarta, Selasa (17/4). Rupiah siang ini melemah dibandingkan tadi pukul 09.00 WIB di level Rp 13.771 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan guna mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Selain itu, ada kebijakan tersebut diharapkan membuat depresiasi rupiah berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, kebijakan yang tengah disiapkan pemerintah bukan seperti paket kebijakan ekonomi yang selama ini dikeluarkan, melainkan ada sejumlah kebijakan yang fokus pada masing-masing sektor.

"Bukan paket, dalam arti banyak kebijakan," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis 26 Juli 2018.

Salah satu contohnya, lanjut Darmin, kebijakan terkait dengan penggunaan biodiesel B20. campuran CPO dalam solar akan ditingkatkan menjadi 20 persen. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan impor BBM dan menghemat devisa.

‎"Dalam impornya yang pertama kita lakukan adalah B20 kita laksanakan penuh sehingga ada penghematan devisa," kata dia.

Selain itu, pemerintah juga akan meminta masukan dan berdiskusi dengan para pelaku usaha, khususnya eksportir dan importir mengenai hal ini.

Rencananya, pada sore nanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang para eksportir dan importir tersebut ke Istana Bogor. "Nanti sore juga ada acara eksportir diundang ke Bogor," ujar dia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya