Lepas Tali Tambat, KRI Bima Suci Berlayar Menuju Rusia

Lama pelayaran KRI Bima Suci 100 hari, meliputi 77 hari di luar negeri dan 23 hari di dalam negeri, menempuh jarak 11.187 mil laut.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2018, 19:01 WIB
KRI Bima Suci bersiap bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/11). Kapal latih tiang tinggi (tall ship) KRI Bima Suci merupakan penerus sang legenda KRI Dewa Ruci milik TNI Angkatan Laut. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Surabaya - Kapal layar tiang tinggi atau kapal latih Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), kapal perang Republik Indonesia atau KRI Bima Suci, melepas tali tambat sekaligus memulai pelayaran perdana ke Rusia, dalam misi Operasi Kartika Jala Krida Luar Negeri 2018. Kapal layar berkelir putih bersih itu membawa 118 kadet Akademi TNI AL.

Dalam misi pelayaran internasional perdananya, kapal layar tiang tinggi kelas Bark buatan galangan kapal Freire, Vigo, di Spanyol itu dilepas Panglima Armada II TNI AL, Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, di Dermaga Ujung, Markas Komando Armada II TNI AL, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (3/8/2018), diwartakan Antara.

Dalam khazanah kapal layar tiang tinggi dunia, KRI Bima Suci merupakan warga yang paling baru. Dengan bentang panjang 111 meter dan empat tiang kapal, dia lebih besar daripada kapal layar tiang tinggi dari kelas Brig dari Angkatan Laut Rusia, Mir.

Di Rusia nanti, KRI Bima Suci akan bergabung dengan puluhan koleganya sesama kapal layar tiang tinggi dari seluruh dunia dalam Sail Regatta Vladivostok 2018, di Rusia pada 27 Agustus-14 September. Setelah itu langsung ke gelaran International Fleet Review 2018, di Korea Selatan pada 10-14 Oktober.

"Pelayaran menuju Rusia dan Korea Selatan berlangsung mulai hari ini, 2 Agustus hingga 9 November 2018. Lama pelayaran 100 hari, meliputi 77 hari di luar negeri dan 23 hari di dalam negeri, menempuh jarak 11.187 mil laut," kata Setiyono, kepada pers, usai melepas keberangkatan KRI Bima Suci itu.

Dalam misi pelayaran internasional perdananya itu, KRI Bima Suci akan menempuh rute Surabaya-Batam-Zhanjiang (China)-Yeosu (Korea Selatan)-Vladivostok (Rusia)-Qingdao (China)-Yokosuka (Jepang)-Jeju (Korea Selatan)-Manila (Filipina) - Bitung-Surabaya.

Komandan KRI Bima Suci, Letnan Kolonel Laut Pelaut Widyatmoko Baruno Aji, akan memimpin pelayaran itu. Dia pula yang memimpin pelayaran perdana KRI Bima Suci dari galangan kapalnya di Vigo menuju Tanah Air, pada Oktober 2017.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Usung Pagelaran Kesenian Nusantara

Roda kemudi KRI Bima Suci yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (16/11). KRI Bima Suci merupakan kapal layar latih bagi taruna pengganti kapal legendaris KRI Dewaruci yang sudah beroperasi sejak 1953. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama misinya, Komandan KRI Bima Suci dan sejumlah perwira, bintara, dan kadet Akademi TNI AL, akan melaksanakan kunjungan kehormatan kepada petinggi kota, gubernur, instansi pemerintahan, dan satuan militer negara-negara sahabat yang dikunjungi.

Sejumlah cendera mata telah disiapkan sebagaimana pagelaran kesenian nusantara yang akan diusung pada malam ramah-tamah dan malam Indonesia di geladak kapal itu.

Di dalam pelayaran itu, para personel TNI AL pengawak KRI Bima Suci juga menyiapkan diri dalam ansambel musik Band Duta Samudera dan Brass Band. Pun dalam paguyuban kesenian tradisional, di antaranya gamelan, tari kecak, tari tanduk majeng, tari gandrung Banyuwangi, tari merak, tari saman, dan rampak gendang.

Khusus untuk kadet Akademi TNI AL, mereka akan melaksanakan kirab kehormatan di kota-kota yang dikunjungi berupa pergelaran marching band Genderang Suling Taruna Akademi TNI AL.

Dari sisi akademis --sebagai misi utama pelayaran ini-- Setiyono menjelaskan, para kadet akan melaksanakan praktik navigasi lingkaran besar, astronomi, dan mempraktikkan semua pelajaran profesi dasar matra laut pada medan dan keadaan yang sebenarnya.

Di samping itu, dia menandaskan, sebagai calon perwira, melalui KJK dalam pelayaran ini akan membentuk mental kejuangan dan karakter prajurit matra laut.

Komandan KRI Bima Suci, Letnan Kolonel Laut Pelaut Widyatmoko Baruno Aji, menjelaskan pula bahwa serangkaian kegiatan ini memberikan wawasan kepada taruna tentang tempat-tempat yang disinggahi.

"Serta, pergaulan internasional dan peran diplomasi TNI AL dengan mempromosikan budaya Indonesia, TNI AL, dan Akademi TNI AL, menuju World Class Navy dan World Class Naval Academy," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya