Transaksi Saham Rp 23 Triliun, IHSG Melemah Terbatas

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 4,18 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.007 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Agu 2018, 16:19 WIB
Pergerakan saham terlihat di sebuah monitor, Jakarta, Jumat (29/12). Angka tersebut naik signifikan apabila dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. IHSG melemah terbatas di tengah nilai tukar rupiah tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (3/8/2018), IHSG turun 4,18 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.007,53. Indeks saham LQ45 menguat 0,08 persen ke posisi 950,17. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 205 saham melemah sehingga menekan IHSG. 168 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. 116 saham lainnya diam di tempat. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.023,47 dan terendah 5.994,04.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 340.076 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23 triliun. Di pasar negosiasi, tercatat transaksi saham PT Bank Danamon Tbk capai Rp 16,3 triliun. Harga saham BDMN yang ditransaksikan di posisi Rp 6.592 per saham atau turun 0,50 persen. Total frekuensi perdagangan saham sekitar empat kali.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham SSTM naik 18,63 persen ke posisi Rp 605 per saham, saham MFMI melonjak 17,46 persen ke posisi Rp 740 per saham, dan saham AKPI menguat 15,62 persen ke posisi Rp 925 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NUSA merosot 21,26 persen ke posisi Rp 200 per saham, saham FREN tergelincir 19,50 persen ke posisi Rp 128 per saham, dan saham MAYA susut 15,46 persen ke psosi Rp 3.500 per saham.

Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,14 persen, indeks saham Shanghai merosot satu persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul indeks saham Singapura turun 0,63 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,77 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,06 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,24 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,76 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelaku pasar tampaknya wait and see serta mengamati data makro ekonomi Amerika Serikat nonfarm payroll. Hal ini membuat pergerakan IHSG maupun rupiah relatif stabil.

"Di sisi lain sentimen positif dari dalam negeri masih minim. Hal ini sebabkan posisi IHSG ditutup di zona merah,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

 


IHSG Bergerak Menghijau, Rupiah di Posisi 14.498 per Dolar AS

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan perdagangan saham Jumat pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat 3 Agustus 2018, IHSG naik terbatas 6,1 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.017,84. Kemudian pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat tipis 6,1 poin atau 0,11 persen ke posisi 6.018,05.

Indeks saham LQ45 menanjak 0,06 persen ke posisi 949,98. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau. Sebanyak 108 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sedangkan 99 saham melemah.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 6.020,3 dan terendah 6.012,02. Total frekuensi perdagangan saham tercatat 7.257 kali dengan volume perdagangan saham 1,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 101,5 miliar.

Investor asing beli saham Rp 21,47 miliar di total pasar. Posisi Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.498.

Sebagian besar sektor saham sama-sama menguat dan melemah. Sektor saham industri dasar naik 0,52 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham konsumsi mendaki 0,30 persen. Seta sektor saham manufaktur melemah 0,27 persen.

Sementara sektor yang melemah perdagangan yang turun 0,39 persen, perkebunan sebesar 0,19 persen dan aneka industri 0,23 persen.

Saham-saham cetak penguatan terbesar antara lain saham TCPI naik 14,46 persen ke posisi Rp 4.590 per saham, saham IGAR mendaki 7,57 persen ke posisi Rp 398 per saham, dan saham MLPT melonjak 6,45 persen ke posisi Rp 825 per saham.

Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham FREN melemah 6,92 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham CTTH tergelincir 4,76 persen ke posisi Rp 100 per saham, dan saham TBIG susut 4,46 persen ke posisi Rp 5.350 per saham.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya