Luhut Dukung Wacana Pembatasan Impor Mobil Mewah

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pembatasan impor mobil mewah.

oleh Merdeka.com diperbarui 03 Agu 2018, 18:51 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. (Yayu Agustini Rahayu/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pembatasan impor mobil mewah. Hal itu dicetuskan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Kalau Pak JK (Wakil Presiden) bilang gitu saya dukung saja. Kalau demi kepentingan nasional, apapun kita lakukan karena kalau negara butuh dolar ya lakukan," kata Luhut di kantornya, Jumat (3/8/2018).

Luhut menyatakan aturan tersebut didasarkan pada kepentingan nasional. "Kepentingan nasional kita pegang. Karena Presiden sudah bilang negara butuh dolar kan. Kita sudah lama terlalu senang impor," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, cara mudah menekan defisit transaksi berjalan dengan menaikkan ekspor dan mengurangi impor. Hal ini dalam rangka menyikapi potensi terjadinya defisit transaksi berjalan yang diakibatkan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu belakangan.

"Defisit neraca berjalan teori mudahnya gampang. Menaikkan ekspor mengurangi impor, tapi ini perlu upaya," ujar Wapres JK Kamis 2 Agustus 2018. 

Pemerintah, menurut Wapres JK, telah mengambil keputusan untuk meningkatkan ekspor kelapa sawit. Ekspor kelapa sawit ini memang tidak mudah karena menghadapi pembatasan dari Eropa.

"Dalam keadaan begini kita misalnya ingin meningkatkan ekspor sawit tapi di Eropa ada pembatasan maka terpaksa kita ancam juga Eropa. Kita berhenti beli Airbus begitu kita ancam langsung seluruh duta besarnya datang untuk mengklarifikasi. Akhirnya sawit itu ditundalah pelaksanaannya (pembatasan)," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kurangi Impor Barang Mewah

Mobil BMW Concept X7 diperkenalkan pada GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Tangsel, Kamis (2/8). Mobil mengkombinasikan antara kabin yang mewah denga kapasitas enam penumpang. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Wapres JK melanjutkan, selain menggenjot ekspor, pemerintah juga berusaha mengurangi impor barang mewah atau luxuries serta mengurangi pembangunan proyek infrastruktur yang memiliki ketergantungan besar terhadap impor.

"Kita sekarang berusaha misalnya mengurangi luxuries, proyek infratstruktur itu komponennya jangan diimpor semua. Yang banyak itu listrik itu banyak komponen impornya hampir seluruhnya. Ini akan diklasifikasikan untuk mengurangi impornya," jelasnya.

"Saya malah mengusulkan sudah kita hentikan impor mobil yang di atas 3000 cc. Tak usah impor Ferrari, tak usah impor Lamborghini, contohnya macam-macam. Itu supaya mengurangi faktor-faktor impor tadi," ia menambahkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya