Lulus Kuliah tapi Sulit Dapat Kerja? Ini Penyebabnya

Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa sulit sekali bagi fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 10 Agu 2018, 06:00 WIB
Ternyata masih banyak lulusan SMA & SMK yang masih sulit cari kerja secara online.

Liputan6.com, Jakarta - Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa sulit sekali bagi fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan? Tentu menyandang gelar sarjana saja bukanlah satu-satunya jaminan bakal diterima untuk bekerja di suatu perusahaan ketika lulus kuliah.

Sekalipun pihak universitas mengadakan kerja sama yang luas dengan perusahaan nasional ataupun multinasional, fresh graduate tetap akan dihadapkan berbagai tantangan, seperti bersaing dengan para pelamar lain.

Gagal saat melamar kerja sebenarnya sangat wajar, mengingat ketatnya persaingan di dunia kerja. Namun, kegagalan ini malah semakin besar karena fresh graduate secara tidak sadar sering melakukan beberapa kesalahan.

Berikut beberapa kesalahan yang terkadang para fresh graduate ini tidak menyadarinya, sebagaimana dikutip dari Cermati.com:

1. Tidak Memenuhi Syarat Administrasi

Sebelum menjatuhkan surat lamaran, para pelamar harus terlebih dulu mempersiapkan syarat yang diminta oleh perusahaan, seperti CV (Curriculum Vitae), pas foto, dan bukti identitas diri. Syarat ini merupakan bagian dari syarat administrasi yang tidak boleh dianggap remeh.

Syarat yang tidak lengkap secara otomatis akan dicampakkan dari kualifikasi. Bayangkan kalau Anda termasuk di dalamnya, sangat disayangkan, bukan?

Sekalipun syarat administrasi sudah lengkap, sisihkan sedikit waktu Anda untuk mengecek kembali syarat yang sudah dikumpulkan. Siapa tahu Anda melewatkan salah satu dokumen penting karena ukurannya yang mungkin terlalu kecil, atau memang terlupakan.

 


2. Mengabaikan Pengalaman

Jangan khawatir, ini cara tepet menjawab pertanyaan sulit ketika interview pekerjaan. (Foto: Istockphoto)

Jumlah fresh graduate yang lulus dari universitas ternama bertambah banyak setiap tahun. Kalau Anda kehilangan kesempatan di tahun pertama pasca kelulusan, kesempatan yang Anda miliki di tahun berikutnya pun menjadi lebih sempit karena jumlah pesaing makin bertambah banyak.

Pada situasi seperti ini, Anda diharapkan memiliki sebuah pengalaman sebagai nilai lebih yang membedakan Anda dengan para pesaing lain.Pengalaman di sini tidak mutlak hanya pengalaman kerja saja, bisa juga pengalaman organisasi. Tapi, alangkah baiknya jika Anda memiliki kedua jenis pengalaman ini untuk memperbesar peluang saat memasuki dunia kerja. (Baca Juga: 7 Cara Interview Kerja yang Baik)

4. Terlalu Percaya Diri

Tampil percaya diri sangat bagus untuk menghadirkan energi positif saat memasuki tahap wawancara. Tapi, terlalu percaya diri sangat tidak disarankan karena sikap ini mengarah ke nilai negatif yang membuat pihak pewawancara merasa tidak suka.

Logikanya saja, apa yang harus dibanggakan di depan para pewawacara ketika baru lulus kuliah. Kemampuan? Pewawancara jauh lebih ahli dibandingkan Anda karena pengalamannya sudah banyak.

Tampil dengan percaya diri saja sudah cukup tanpa menyelipkan embel-embel “terlalu” di tengah kalimat. Tanpa diucapkan sekalipun, sebenarnya pihak pewawancara sudah tahu sebagian kecil dari sifat Anda.

Sebab, ada pihak HRD yang selalu ada untuk mengamati setiap gerak-gerik yang Anda lakukan selama wawancara berlangsung. Dan ini benar-benar harus Anda perhatikan.

 


4. Meremehkan Pesaing

Dari sekian banyak warna, ternyata warna ini yang wajib dikenakan saat wawancara kerja. (Foto:Blogjobtoday.com)

Bentuk dan rupa para pesaing yang akan Anda jumpai sangat beragam. Meskipun beberapa tampang pesaing kurang meyakinkan, jangan langsung diremehkan sebelum mengenal mereka satu per satu secara personal.

Penampilan tidak bisa dijadikan sebagai tolak ukur mutlak untuk mengetahui sifat, kebiasaan, dan tingkat kecerdasan seseorang. Daripada meremehkan para pesaing, lebih bagus untuk menjalin relasi yang baik. Karena relasi yang baik menjadi salah satu kunci kesuksesan seseorang di dunia kerja.

5. Kurang Mempersiapkan Diri

Mencari pekerjaan yang layak membutuhkan modal, waktu, perencanaan, dan persiapan yang matang agar semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Jika persiapan belum mantap, jangan menyesal jika Anda harus kehilangan kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang diidamkan.Apa yang didapat biasanya sesuai dengan apa yang dikorbankan.

Kalau Anda mau mengorbankan diri demi mencapai suatu hal, cepat atau lambat apa yang diinginkan akan tercapai. Sebab sadar atau tidak, alam akan turut bekerja untuk membantu Anda menggapai hal tersebut.

 


6. Terlalu Pemilih

Saat wawancara kerja, jangan lupa untuk mengajukan 5 pertanyaan ini. (Foto: Istockphoto)

Punya standar yang tinggi boleh saja, tapi alangkah baiknya kalau disesuaikan dengan kompetensi diri. Apabila kemampuan atau skill pas-pasan, jangan pula mengincar posisi tertinggi di perusahaan.

Tindakan tersebut sama artinya dengan membuang-buang waktu, tenaga, dan uang. Lebih baik menikmati pekerjaan yang ada, siapa tahu pekerjaan tersebut lebih menyenangkan dibandingkan pekerjaan lain.

7. Kurang Memperluas Jaringan

Jaringan atau networking merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang. Kesempatan berkarir hilang seketika jika Anda tidak memiliki jaringan pertemanan yang bagus.

Sebelum semuanya terlambat, perbaiki hubungan pertemanan dengan orang lain. Jalin pertemanan kepada siapa saja karena dengan begini, informasi seputar lowongan kerja yang akan didapat semakin besar.

Minimalkan Kesalahan Sebelum Terlambat

Siapapun tidak pernah luput dari namanya kesalahan. Namun, kesalahan tersebut dapat diminimalisir dengan berbagai perubahan yang berasal dari diri sendiri. Sebelum semuanya terlambat, berubah lah agar kesempatan untuk berkarir di dunia kerja terbuka lebar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya